Selasa, 08/08/2017

Pelayanan Dikritik, PDAM Beli Kapal Ponton

Selasa, 08/08/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pelayanan Dikritik, PDAM Beli Kapal Ponton

Selasa, 08/08/2017

Dilengkapi Empat Pompa Senilai Rp1 Miliar

TANA PASER – Belakangan ini, pelanggan PDAM Tirta Kandilo mengeluhkan air bersih yang sering tidak mengalir. Seorang anggota DPRD Kabupaten Paser pun bahkan mem-posting kritikannya di media sosial (medsos).

Saat dikonfirmasi, Plt Direktur PDAM Tirta Kandilo Kabupaten Paser Zamzami mengakui, pengolahan air bersih dipengaruhi oleh kiriman air baku ke intake Tepian Batang. Jika berkurang, maka akan mengurangi jumlah produksi air bersih.

“Inilah permasalahannya karena Sungai Kandilo, sumber air baku satu-satunya PDAM tidak bisa masuk ke kolam air baku PDAM. Jika tidak ada air baku di kolam, maka tidak ada pula air baku yang diolah PDAM untuk menjadi air bersih,” ungkapnya, kemarin.

Intake PDAM di Tepian Batang, lanjut dia, seharusnya memproduksi air bersih dengan kapasitas 200 liter per detik. Untuk mendapatkan kapasitas itu, maka 4 unit mesin pompa di kolam air baku Sangkuriman harus 24 jam menyuplai air baku ke intake PDAM Tepian Batang.

“Namun, air Sungai Kandilo saat surut tidak bisa masuk ke kolam air baku. Sebab, permukaan air Sungai Kandilo lebih rendah dari permukaan pintu saluran ke kolam air baku,” ucapnya.

Saat Sungai Kandilo surut, permukaannya baru akan naik selama 3-4 jam kemudian. Barulah kolam air baku terisi dan mesin pompa dapat dinyalakan untuk mengirim ke Intake PDAM Tepian Batang. Pompa dimatikan jika kolam kehabisan air baku.

“Apa yang bisa diolah menjadi air bersih jika air bakunya tidak ada. Ini saja masalahnya. Saya juga tidak tahu apa penyebab posisi air surut sungai semakin lama, kalau dulu hanya 1-2 jam saja surutnya. Intinya, debit air Sungai Kandilo jauh berkurang, buktinya posisi air surut bisa terjadi selama 3-4 jam,” ujarnya.

Untuk mengatasi keluhan masyara-kat itu, ungkapnya, PDAM siap membeli 1 unit kapal ponton yang dilengkapi 4 unit mesin pompa berkapasitas 400 liter/detik senilai Rp1 miliar lebih. Gunanya, kapal ini mengapung di tengah sungai jika air sungai kandilo surut. Lalu mesin pompanya akan dihidupkan untuk mengisi kolam air baku PDAM di Sangkuriman.

“Sudah kami pesan ponton dan mesinnya. Yang namanya pelayanan tidak bisa menunggu regulasi dimana Pemkab dan DPRD Paser mengesahkan Perda Pernyataan Modal ke PDAM terkait pengadaan alat ini. Kalau tentang pipa distribusi dan lainnya tidak ada masalah, yang masalah adalah debit air sungai berkurang,” pungkasnya. (sur)


Pelayanan Dikritik, PDAM Beli Kapal Ponton

Selasa, 08/08/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.