TANJUNG SELOR – Langkanya kebutuhan pokok dapur yakni garam di beberapa wilayah Indonesia juga berimbas pada penjualan garam yang ada di Kabupaten Bulungan, khususnya Tanjung Selor. Terbukti banyak para pedagang yang menaikkan harga jual garam. Bahkan beredar kabar akan ada garam asal Cina sebanyk 75 ribu ton yang akan masuk ke Indonesia.

Menurut Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disprindakop) Bulungan Hamri Efendi, harga penjualan garam memang naik. Namun dari beberapa agen dan distributor yang telah dipanggil, harga garam tidak ada kenaikan, bahkan kata dia bisa dikatakan aman.

“Mereka (Agen) kami panggil untuk kita tanya, kenapa harga garam naik. Dan mereka mengkui bahwa harga garam dari agen ataupun distributor tidak naik. Namun memang saya tanya di pasaran harga garam bahkan sudah ada yang Rp10 ribu,” ungkapnya kepada Koran Kaltara.

Harga agen dan distributor tak ada perubahan. Namun, kata Hamri, pihaknya akan tetap memantau harga garam dan juga sembako yang ada di pasar Induk dan beberapa pasar lainnya yang ada di Tanjung Selor.

“Tapi tidak lama lagi akan ada garam impor yang akan masuk ke Indonesia sebanyak 75 ribu ton dari Cina ke Indonesia yang nantinya akan tersebar juga ke Tanjung Selor. Ya lihat saja nanti garam itu seperti apa,” ungkapnya.

Dengan adanya garam asal Cina yang masuk Indonesia tersebut untuk memenuhi kelangkaan garam yang akhir-akhir ini kian mengkhawatirkan. Ia berharap dengan kenaikan harga garam tidak membuat resah ibu rumah. Sebab pihaknya masih berupaya semaksimal mungkin untuk mencari tahu kenapa harga jual garam bisa tinggi, sedangkan agen dan distributor tidak menaikkan harga. 

“Kata agen tidak ada kenaikan, bahkan stok juga terbilang aman. Tapi di pasaran naik, itu yang perlu kita cari tahu,” urainya. (ike815)