TANA PASER – Guna membumikan kembali minat membaca buku, para pemuda Kabupaten Paser yang tergabung dalam Komunitas Pelangi setiap harinya membuka lapak baca di sekitar areal Siring Sungai Kandilo.

Menurut penggagas kegiatan Abdul Muis, hal ini dilakukan karena sekarang minat untuk membaca buku semakin tergerus oleh berkembangnya teknologi. Terutama gawai atau smartphone.

“Saat ini, minat masyarakat untuk memcaba buku sudah semakin berkurang, seiring kecanggihan teknologi sekarang. Inilah, yang menginspirasi kami dari Komunitas Pelangi untuk membuka lapak baca gratis di jalanan,” ungkapnya, kemarin.

Pihaknya mengajak kembali para pemuda setempat untuk kembali membaca buku. Selain mengajak para pemuda, pihaknya juga mengajak para orang tua untuk mengunjungi lapak dan membaca bersama anak-anak mereka.

“Kalau bukan kita yang mencontohkan untuk membaca, tentu anak-anak tidak akan mau membaca. Oleh sebab itu, kami mengajak kepada para orangtua, untuk mengunjungi lapak bersama anak-anaknya,” ucapnya.

Dikatakannya, masyarakat diperbolehkan membaca buku yang berada di lapak secara gratis. Beraneka macam judul buku tersebut berasal dari para anggota Komunitas Pelangi sendiri dan sumbangan dari perpustakaan yang berada di sejumlah desa serta beberapa warga.

“Selain para anggota Komunitas Pelangi, buku-buku yang tersedia di lapak baca gratis ini juga merupakan sumbangan dari perpustakaan di desa-desa. Dan ada pula beberapa dari para donatur, yang tertarik dengan konsep kami,” ujarnya.

Kendati demikian, kata dia, ada sejumlah kendala yang terjadi saat membuka lapak baca gratis. Misalnya ketika hujan. 

“Kalau turun hujan, apalagi lebat, kami terpaksa menutup lapak baca gratis. Karena, lapak kami hanya beratapkan langit, dan lokasinya persis di pinggir jalan umum Siring Sungai Kandilo, tepatnya di depan lapangan Garuda,” paparnya.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Paser Herwati mengapresiasi dengan apa yang dilakukan para pemuda di Komunitas Pelangi. Demangat mereka untuk menggalakkan membaca buku adalah kegiatan yang positif yang jarang dilakukan.

“Kegiatan mereka sangat positif, dan jarang sekali dilakukan pemuda modern saat ini,” katanya.

Diharapkannya, ke depan perlu adanya sinergisitas antara Komunitas Pelangi dengan pihak Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Paser. Terutama terhadap kelayakan buku-buku yang disebar dan dibaca secara gratis oleh masyarakat di lapak tersebut.(sur)