Kamis, 17/08/2017
Kamis, 17/08/2017
Kamis, 17/08/2017
SANGATTA – Guyuran air hujan tidak mengurangi khidmatnya apel kehormatan dan renungan suci, peringatan HUT ke 72 RI di Kabupaten Kutim, di Pantai Kenyamukan, Sangatta Utara, tepat pukul 00.00 wita, Kamis (17/8).
Apel di Pantai Kenyamukan yang baru pertama kali digelar ini dipimpin langsung Bupati Kutim Ismunandar, yang selaku Inspektur Upacara. Dihadiri Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Sekretaris Kabupaten (Seskab) Irawansyah, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD). Dibarisan peserta apel ada perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pelajar, dan organsisasi kepemudaan dan komunitas.
Ismunandar mengatakan, apel kehormatan dan renungan suci merupakan salah satu cara menghormati arwah jasa para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan. “Selain memaknai, mengormati jasa pahlawan. Bagaimana kita pada masa sekarang memperjuang cita-cita yang belum terselesaikan,” sebutnya mengingatkan.
Menambah rasa syahdu dan syukur atas kemerdekaan adalah saat seluruh sumber cahya dipadamkan, Inpektur Upacara membacakan naskah apel kehormatan dan renungan suci yang berbunyi. “Kami bersumpah dan berjanji perjuangan saudara-saudara adalah penjuang kami pula dan jalan kebaktian yang saudara-saudara tempuh, adalah jalan bagi kami juga. Kami berdoa semoga arwah saudara-saudara diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa serta mendapat tempat yang sewajarnya”.
Danlanal Sangatta Letkol Laut (P) Mulyan Budiarta selaku Ketua Panitia Pelaksana apel dimaksud menjelaskan renungan suci kali ini sengaja memilih Pantai Kenyamukan. Selain dapat menampung peserta cukup banyak, juga karena di Kutim tidak punya Taman Makam Pahlawan.
“Walau begitu tetap tidak mengurangi rasa homat untuk mengenang jasa para pahlawan. Baik itu dari militer, polisi, warga sipil dan pahlwan tanpa tanda jasa lainnya. Karena kita tidak punya Taman Makam Pahlawan maka kita rayakan di (tepi) laut,” jelas Danlanal. Selain itu apel kehormatan dan renungan suci juga membangkitkan rasa syukur. Terlebih peserta apel merupakan para pemuda. Setidaknya bisa menimbulkan rasa nasionalisime sejak dini.
Wabup Kasmidi Bulang menambahkan, zaman sekarang perjuangan tidak seperti para pahlawan dulu yang harus berjuang berdarah-darah. Membangun negara atas dasar perjuangan, pengorbanan. Generasi kini wajib melanjutkan perjuangan itu dengan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini. “Tugas kita kini membangun dan mengawal cita-cita perjuang agar tercapai masyarakat yang sejahtera, makmur, tentram,” turutnya. (hms7)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.