SENDAWAR – Balai Benih Ikan (BBI) Kutai Barat (Kubar) yang berada di Dusun Mentiwan, Kelurahan Melak Ulu, Kecamatan Melak, sejak 2010 silam telah memulai Domestikasi (pemindahan dari habitat lama ke habitat baru) ikan Sungai Mahakam jenis Tebelaq yang berasal dari Sungai Mahakam, di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) ke kolam penangkaran BBI di Mentiwan, Kubar.

Namun hingga enam tahun perjalanan waktu, indukan ikan Tebelaq yang di tangkar di kolam BBI Mentiwan itu, belum juga berkembang. “Sejak 2010-2011 lalu oleh Dinas Pertanian Kubar mendatangkan bibit ikan Tebelaq dari Mahulu berjumlah sekitar 200 ekor. Selama tujuh tahun dalam kolam penangkaran BBI Mentiwan, belum berkembang karena masih menyesuaikan waktunya,” kata Bagian Teknis Budidaya Kolam BBI Mentiwan pada Dinas Perikanan Kubar, Yohanes, kepada Koran Kaltim, Rabu (23/8).

Yohanes mengakui, meski induk ikan Tebelaq itu berkisar tujuh tahun ditangkar di BBI Mentiwan, tak bisa secepatnya dilakukan pembiakan untuk budidaya pembibitan. Karena kata dia, masa domestikasi harus menyesuaikan agar induk ikan benar-benar  sudah beradaptasi dengan lingkungan baru. “Penangkaran dan pembibitan ikan Tebelaq merupakan kerja keras. Karena ikan itu selama ini hidup bebas di arus deras Sungai Mahakam di Mahulu,” bebernya.

Namun demikian, Yohanes tak memungkiri jika dalam pembudidayaan ikan Tebelaq itu di kolam BBI Mentiwan kini terkendala anggaran. Dia menyebut sejumlah kolam tersebut kini ada yang bocor, dan juga saat musim kemarau pengairan yang bersumber dari waduk di Bendungan Mentiwan. “Kolam ini banyak yang bocor pada bagian lantai dasarnya. Untuk perbaikan kolam harus menunggu anggaran. Karena BBI Mentiwan baru tahun ini dibawah kendali Dinas perikanan Kubar. Selama 10 lalu berada di bawah Dinas Pertanian Kubar,” ujarnya.

Ikan Tebelaq adalah jenis ikan yang mampu tumbuh hingga ukuran monster 20 kg dengan warna sisik kuning emas kemerahan. Ikan Tebelaq di Mahulu dikenal sebagai rajanya ikan yang hidup di arus deras Mahakam.(imr)