Senin, 28/08/2017

Mandiri Bidik Ceruk Pasar Kaltara

Senin, 28/08/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Mandiri Bidik Ceruk Pasar Kaltara

Senin, 28/08/2017

BALIKPAPAN-Bank Mandiri Balikpapan membidik proyek strategis dan kegiatan ekonomi yang kini tengah berkembang di provinsi Kalimantan Utara. Comercial Banking Bank Mandiri Balikpapan Machmuddin    mengakui pihaknya sedang menyasar calon kreditor yang mengembangkan bisnis di kawasan ini.

“Bisnis prospeknya lebih bagus karena banyak proyek baru yang sedang dicanangkan ada perkebunan, infastruktur, energi  kayak power plant. Kita coba menyasar kesana. Sudah ada nasabah disana kita juga punya kantor disana tapi baru desk,” bebernya, akhir pekan kemarin.

Geliat bisnis ini tidak lepas dari program pemerintah pusat yang juga ingin membangun wilayah terluar yang selam ini belum dijangkau.

Machmuddin menyebutkan dari Rp2,5 triliun portofolio kredit yang ditawarkan sebanyak 1,5 triliun diserap dari  Kota Samarinda dan Tarakan.  Sedangkan Balikpapan malah relatif kecil. “Yang besar Samarinda dan Tarakan  itu Rp1,5 trilun dari Rp2,5 triliun portofolio. Balikpapan Cuma Rp700 miliar.  Balikpapan jasa ya, tambang, shiping banyak di Samarinda, kebun banyak di utara,” sebutnya.

Dia mengaku  sektor  pertambangan dan migas masih menarik bagi perbankan di Kaltim. Bank Mandiri Kaltim masih dominan dalam penyaluran kredit di sektor ini meskipun hal itu dilakukan secara selektif mengingat keterpurukan ekonomi terjadi selama hampir 4 tahun belakangan.

Sekitar 60-70 persen  penyaluran kredit ada pada sektor pertambangan dan perkapalan.

 “Masih besar di tambang, termasuk perkapalan. Kalau digabung dengan perkapalan itu hampir 60-70 persen sisanya  masuk ke perdagangan, pertanian, sawit dan industri. Industri itu galangan kapal. Memang comertial heavy disana,” jelasnya.

Lanjutnya, untuk perkapalan usaha bisa bermacam-macam seperti shiping yang mensuport pertambangan, shiping migas.

Tahun ini, pihaknya masih ingin menstabilkan situasi penyaluran kredit yang masih berat dari sisi NPL terutama pada sektor pertambangan dan kontruksi (infrastruktur). “Balikpapan karena masih tinggi tingkat NPL-nya kemudian masih berat di sektornya komersial secara nasional tidak tumbuh jadi hanya mengembalikan ke posisi seperti tahun lalu jadi fokus menstabilkan,” bebernya.

Diakuinya, peminjaman dana di perbankan termasuk di Bank Mandiri  banyak digunakan kredit investasi pembelian aset seperti alat berat atau pendukung kegiatan usaha mereka. “Dominan ya, investasi ya 70 persen. Banyak pertambangan ya dia beli untuk alat berat, kapal juga butuh kapal. Modal kerja kecil,” ungkapnya.

Terhadap tingginya resiko kredit untuk ivestasi modal kerja,  Machmuddin menilai hal itu bergantung pada bisnis modelnya. “Pasti semua butuh modal kerja tapi berapa besarnya bergantung pada bisnis model perusahaan. Kayak contoh perdagangan terima cash, dia  beli barang kemudian terima penjualan barang cash dia nggak butuh modal kerja besar,” terangnya.

“Dulu waktu pertambangan masih kondisi normal hampir terima cash. Kerja, inivoicing sebulan bayar,” tukasnya. (din)

 



Mandiri Bidik Ceruk Pasar Kaltara

Senin, 28/08/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.