SAMARINDA - Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltim Rusmadi, nampaknya makin mantap dengan pencalonannya sebagai bakal calon gubernur (Bacagub) Kaltim.  Dukungan juga datang dari berbagai kalangan. Seperti terlihat saat dirinya selaku Sekprov dan Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke beberapa pasar tradisional di Samarinda.

Secara terang-terangan, beberapa masyarakat melontarkan dukungan kepada mantan Kepala Bappeda tersebut. Seorang pedagang bahkan menyatakan siap memberikan dukungan kepada dia tahun depan. Menangapi hal tersebut, Rusmadi mengaku bersyukur masyarakat memberikan apresiasi terhadap kinerjanya. 

“Saya bersyukur, artinya masyarakat melihat kerja saya, yang terpenting bagi saya adalah bekerja secara baik.  Ketika masyarakat mendukung, alhamdulillah.  Tapi niat saya adalah mengabdi,” ujarnya disela Sidak di Pasar Pagi Samarinda, Jumat (9/6) kemarin.

Rusmadi menambahkan, secara konsep dia sudah amat siap untuk maju. Ada beberapa konsep yang akan ditawarkan. Semuanya telah siap dan akan dipaparkan bila menemukan momen yang tepat. Atau, bila partai yang dia lamar memerlukannya sebagai bagan pertimbangan.  

“Sejak 2009, sejak kepemimpinan Pak Awang (Gubernur Awang Faroek Ishak), saya sudah membuat desain tentang masa depan Kaltim.  Bahkan sudah buat visi Kaltim 2030. Kita sadar minyak bumi dan gas bumi tidak bisa dipertahankan, meski kedepan itu tetap kita manfaatkan, tapi harus sudah melakukan transformasi menggali potensi yang lain,” paparnya. 

Pengembangan industri pengolahan berbasis perkebunan seperti kelapa sawit, dinilai dapat memberikan salah satu kepastian penopang ekonomi Kaltim ke depan. 

“Kita tidak cukup puas mengekspor dalam bentuk CPO (cruide palm oil). Harus diproses, dikelola lebih lanjut, untuk itu ada KEK Maloy. Industri sawit harus tidak terbatas, seperti minyak goreng, pendekatannya tetap kawasan industri. Ekspor kita dalam bentuk produk olahan,” jelasnya. 

Rusmadi mengakui, konsep yang akan ditawarkan pada kontestasi Pilgub mendatang masih berbentuk kerangka. Konsep itu, ucapnya, melanjutkan gagasan besar yang saat ini sedang dilakukannya bersama Awang Faroek Ishak. 

Dilanjutkannya, dia tak akan buru-buru mengembalikan berkas pendaftaran. Waktunya masih cukup panjang. Kalau tidak ada halangan, bisa awal minggu depan. Bisa hari Selasa, mengikuti hari kelahirannya.  

“Saya orang Jawa, ada hitung-hitungannya. Mudah-mudahan berkah. Karena sudah ada yang naik angkot, jalan kaki, oke. Apa saja, yang penting dukungan masyarakat,” tukasnya. (rs)