TANJUNG REDEB - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Berau menyatakan, sejak tahun 2016 hingga hari ini belum pernah lagi menerima laporan terkait permasalahan lingkungan khususnya yang dikarenakan blasting. Terlebih, untuk kejadian blasting yang menimpa warga Gunung Panjang khususnya di RT 1 dan 2 Singkuang hingga hari ini belum ada diterima dan jika ada masuk maka akan langsung di proses.

“Kami terakhir menangani kasus lingkungan yang diakibatkan oleh blasting itu di 2015 saja yaitu daerah Rinding, Kecamatan Teluk Bayur. Selebihnya, belum ada laporan lagi dan terlebih dari warga Gungng Panjang. 

Dalam laporan juga, kami meminta adanya bukti jelas seperti rumah retak atau kaca pecah yang bisa menjadikan laporan tersebut untuk langsung di proses. Mengingat, kami tidak bisa memproses sebuah laporan jika hanya sebuah lisan,” terang Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Aidah Ahmad kepada Koran Kaltim, Senin (4/9) di ruang kerjanya.

Sementara itu, warga Gunung Panjang sekitat pukul 12.15 siang, kembali merasakan getaran yang diakibatkan oleh blasting perusahaan PT RBA dan PT SIS. Padahal, pihaknya sudah berulang kali melayangkan surat teguran keperusahaan, akan tetapi hal tersebut tidak ada kejelasan dari perusahaan. Sehingga, warga mengharapkan dalam hal ini pemerintah bisa mengetahui apa yang terjadi saat ini.

“Kami juga belum bisa memastikan, siapa yang bertanggung jawab dalam hal ini. Mengingat, setiap laporan yang kita masukan ke perusahaan seakan mental begitu saja. Jika dalam hal ini instansi terkait tidak pernah menerima laporan, itu karena kita hanya melayangkan surat pemberitahuan terkait apa yang terjadi. Dan dalam waktu dekat, kami warga di sini akan mendatangi setiap perusahaan yang ada, jika tidak ada etika baik, maka laporan khusus akan kita lakukan,”pungkasnya. (ind)