Senin, 16/10/2017
Senin, 16/10/2017
Banyak life jacket yang tidak digunakan dan sengaja digeletakkan di bawah oleh para penumpang.
Senin, 16/10/2017
Banyak life jacket yang tidak digunakan dan sengaja digeletakkan di bawah oleh para penumpang.
TANJUNG SELOR – Pasca peristiwa kecelakaan laut menimpa Speedboat Rezeki Baru Juli lalu, persoalan kesadaran penumpang mengenai pemakaian life jacket atau pelampung menjadi sorotan berbagai pihak. Hal ini dikarenakan bukan tidak mungkin ketika para penumpang patuh dan tertib untuk bersedia memakainya, resiko meninggal karena tenggelam dapat diminimalisir semaksimal mungkin.
Pihak-pihak terkait, seperti otoritas pelabuhan pun, pasca kejadian ini meningkatkan pengawasan dengan langsung melakukan pengecekan dan tidak mengizinkan pemberangkatan, apabila ada penumpang yang tidak menggunakan. Di lain pihak, para penyedia jasa pun telah memperbarui life jacket yang mereka miliki agar penumpang bisa nyaman dan tidak mengeluh mengenai persoalan jamur dan bau tidak sedap.
Namun meski pengawasan dan peningkatan pelayanan sudah dilakukan, saat ini kesadaran para penumpang yang sebelumnya meningkat untuk menggunakan life jacket menjadi kembali turun. Berdasarkan pantauan di lapangan dalam beberapa jadwal keberangkatan, mayoritas penumpang memang seakan terpaksa menggunakan, ketika Anak Buah Kapal (ABK) mengingatkan dan dilakukan pemeriksaan oleh petugas. Namun ketika speedboat sudah meninggalkan pelabuhan, banyak yang langsung melepas dengan berbagai macam alasan.
Salah satu ABK yang tidak ingin menyebutkan namanya ketika Koran Kaltara temui usai perjalanan mengatakan, dirinya merasa serba salah mengenai sikap dari kebanyakan penumpang. Ia menuturkan, padahal sudah ada life jacket baru yang disediakan dengan kualitas mumpuni, namun masih saja ada yang beralasan tidak nyaman hingga kepanasan. Adapun ketika diingatkan, banyak yang bersifat acuh. Dirinya pun terpaksa pasrah karena tidak ingin terlibat adu emosi dengan penumpang.
“Kita sudah sampaikan kepada penumpang untuk pelampungnya tetap digunakan dari keberangkatan hingga sampai tujuan. Tapi ya begitu, habis berangkat sebentar langsung dilepas taruh di bawah kaki,” kata pria itu.
Dirinya pun menyayangkan kesadaran rendah dari beberapa aparatur pemerintah yang juga tidak mematuhi aturan. Ia mengatakan seharusnya abdi negara bisa turut membantu memberikan contoh yang baik kepada masyarakat, bukan malah ikut-ikutan tidak mematuhinya. ”Hampir semua tidak menggunakan. Mau yang pakai baju biasa, baju dinas banyak juga yang tidak menggunakan. kita. Bukan kita menharapkan ada apa-apa, tapi kan baiknya ibarat sedia payung sebelum hujan,” ujarnya.(ag217)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.