Jumat, 20/10/2017

Jalan Rusak Tak Diperbaiki, Mahasiswa Demo

Jumat, 20/10/2017

Aksi PMII di jalan Amal tepatnya di tanjakan gunung Amal yang menuntut perbaikan jalan mendapatkan pengawalan ketat dari petugas kepolisian Tarakan

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Jalan Rusak Tak Diperbaiki, Mahasiswa Demo

Jumat, 20/10/2017

logo

Aksi PMII di jalan Amal tepatnya di tanjakan gunung Amal yang menuntut perbaikan jalan mendapatkan pengawalan ketat dari petugas kepolisian Tarakan

TARAKAN – Tanjakan Gunung Amal yang berada di Kampung Enam Kecamatan Tarakan Timur kondisinya cukup memprihatinkan. Selain memiliki kemiringan yang curam, kondisi jalan yang bergelombang serta berlubang banyak mengakibatkan kendaraan yang melintas mengalami kecelakaan. Oleh karena itu, mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), melakukan aksi unjuk rasa di bawah tanjakan gunung amal.

Selain PMII, sejumlah masyarakat juga ikut bergabung dalam aksi tersebut, seperti yang dilakukan oleh Ketua RT 15 Kelurahan Kampung Enam, Lopo Ramungan. Menurutnya, tidak sedikit masyarakat yang jatuh di tanjakan gunung amal dan sekitarnya. Hal ini dikarenakan kondisi jalan yang berlubang dan rusak.

“Saya kasihan masyarakat yang jatuh disitu, orang bunting, orang sakit ada yang jatuh pas lewat sini. Bahkan tak jarang orang terpelanting, tabrakan, hingga terjatuh karena jalanan yang kondisinya sangat memprihatinkan. Pemerintah melakukan tambal sulam asal-asalan sehingga kualitas jalan menjadi jelek sehingga rawan kecelakaan,” terangnya, Kamis (19/10).

Bukan hanya itu, kata Lopo, pada malam hari tidak ada Penerangan Jalan Umum (PJU) padahal jalan Amal tersebut menjadi akses menuju ke perguruan tinggi baik STIE Bulungan Tarakan, maupun Universitas Borneo Tarakan. Selain itu, jalan ini juga menjadi akses ke Kelurahan Pantai Amal serta kawasan wisata yang ada di Pantai Amal.

“Kami harapkan, pemerintah bersungguh-sungguh dalam menangani hal ini. Karena ini jalan utama, banyak digunakan oleh masy arakat. Bukan hanya mahasiswa, tetapi warga secara umum juga mengandalkan jalan ini. Jangan sampai menunggu adanya korban jiwa baru bertindak, kalau melihat tahun – tahun lalu, tanjakan ini juga telah menelan korban jiwa. Jalan Amal juga banyak yang telah mengalami kecelakaan, jadi sudah selayaknya diperbaiki,” ungkapnya.

Ditambahkan koordinator lapangan aksi, Rico Ardiansyah bahwa apa yang disuarakan mahasiswa seperti yang dirasakan masyarakat, karena baik motor maupun kendaraan roda empat banyak yang sudah mengalami kecelakaan saat melintas di jalan Amal, khususnya gunung amal dan sekitarnya.

“Gunung ini kemiringanya tidak layak, banyak yang sudah kecelakaan bahkan dosen dan mahsiswa UBT sudah ada yang menjadi korban. Saat mobil nanjak, tidak kuat dan mundur hingga menimpa kendaraan yang ada di belakangnya. Ini membuat masyarakat mengharapkan adanya perbaikan jalan amal ini, kalau bisa tingkat kemiringan tanjakan ini dipangkas,” imbuhnya.

Rico menyanyangkan sikap pemerintah yang hanya melakukan tambal sulam terhadap jalan amal yang lubang dan rusak, bahkan kualitas cor yang dilakukan tidak memenuhi standar, selain permukaanya yang bergelombang, beton cor juga tidak tahan lama sehingga mudah rusak dan membahayakan pengendara.

“Kondisi ini membuat jalan amal seperti tidak pernah diperbaiki, kalaumemang sudah dianggarkan kenapa tidak dibangun-bangun. Infonnya sudah dianggarkan tetapi kok gak ada pengerjaan, jangan sampai anggaran pembangunan jalan amal ini dialihkan, karena kalau hal ini terbukti berarti pemerintah mencari masalah. Kita membutuhkan program jangka menengah bukan hanya jangka panjang saja, mahsiswa UBT saja ada sekitar 7 ribu orang yang setiap hari melintasi jalan ini, belum lagi masyarakat. Pemerintah punya visi dan misi untuk mewujudkan pembangunan, tetapi tidak dilakukan secara merata,” bebernya.

Ditegaskan Rico, pihaknya sudah bonsa melakukan diskusi dengan Pemkot Tarakan, karena hasilnya selalu nihil sedangkan disisi lain jalan amal sudah sangat mendesak untuk diperbaiki, “Masyarakat bayar pajak kok dibedakan, pajak motor dan segala macam untuk membiayai pembanguna, tetapi kenapa tidak ada pembangunan disini,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Tarakan, Maudi mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan perbaikan jalan amal, khususnya yang berlubang dengan melakukan penanganan awal yaitu cor, setelah itu baru dilakukan pengaspalan.

“Mulai tanjakan gunung amal ini hingga ke pantai amal akan dilakukan perbaikan, tahapanya cor dulu jalan yang rusak baru diaspal. Untuk saat ini tim kami masih melakukan perbaikan di jalan ring road sekitar 4-5 hari kedepan baru selesai dan bisa menangani jalan amal ini,” bebernya.

Disinggung mengenai tanjakan gunung amal yang cukup terjal, Maudi mengaku dalam waktu dekat pihaknya juga  akan melakukan pemotongan bukit untuk mendapatkan kemiringan tertentu supaya lebih layak dilalui.

“Kita masih melakukan perencanaan pengukuran, paling tidak membutuhkan waktu 1 miinggu untuk mempersiapkan administrasi dan menunggu kesiapan dari BPN untuk melakukan pengukuran jalan.” Ucapnya.

Lebih lanjut dikatakan Muadi bahwa untuk melakukan perbaikan jalan amal pemerintah kota tarakan sudah menganggarkan, tetapii untuk nilai dirinya belum bisa menyebutkanya. “Perbaikan jalan dan pemasangan lampu penerangan jalan sudah dianggarkan dan mau dilaksanakan,” ujarnya. (yan)


Jalan Rusak Tak Diperbaiki, Mahasiswa Demo

Jumat, 20/10/2017

Aksi PMII di jalan Amal tepatnya di tanjakan gunung Amal yang menuntut perbaikan jalan mendapatkan pengawalan ketat dari petugas kepolisian Tarakan

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.