TANJUNG REDEB – Sebuah kebanggan tersendiri bagi Kabupaten Berau yang terpilih menjadi salah satu Kabupaten yang akan dibangun sekolah penerbangan.  Keberadaan sekolah penerbangan ini ditunjuk langsung oleh Menteri Perhubungan di era Ignasius Jonan.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Berau,  Abdurrahman, mengatakan, sekolah penerbang saat ini tinggal proses Amdal. Selesai Amdal kemudian akan dimulai bangunannya di kawasan Bandara Kalimarau dengan luas 46 hektare, saat ini yang telah siap lima hektare, hingga sisa 41 hektare yang sebagian telah dibebaskan dan sebagian lagi masih berprose. Pembangunan ini sendiri menggunakan dana APBN 2017 dengan anggaran sebesar Rp 300 miliar.

Tujuan utama dibangun sekolah penerbang ini untuk mendidik putra putri Indonesia yang ingin mendalami ilmu penerbangan dan pembangunan sekolah penerbangan di Berau ini merupakan nasional semuanya akan terpusat di Berau, dan akan dipandu langsung oleh sekolah penerbang di Curug, Bandung. “Untuk Indonesia sendiri baru ada satu sekolah penerbangan yakni di Bandung dan yang kedua akan dibangun di Berau, kenapa Menteri Perhubungan memilih Berau, karena ketersedian lahan, cukup kondusif, dan yang paling penting yakni, Bandara Kalimarau ini merupakan bandara favorit untuk kabupaten dan kota, itulah alasan mengapa Berau terpilih untuk membangun sekolah penerbangan,” bebernya.

Keuntungan Berau ini, merupakan kabupaten yang paling dekat dengan kabupaten tetangga yakni Bulungan, Kalimantan Utara, jadi putra putri Kalimantan Utara akan sangat mudah untuk menuju ke Berau. “Lagian juga kami akan membangun asrama dua tingkat dengan 16 kamar, serta satu, kamar mampu dihuni enam orang.

“Berau ini jauh dari Gempa Bumi, Gunung Meletus dan lainnya, serta posisi Berau yang berada di tengah merupakan posisi strategis untuk putra putri terbaik baik dari Bulungan maupun dari daerah lain di Kalimantan Timur,” ungkapnya.

Dijelaskan Abdurrahman, untuk tahun ajaran pertama pihaknya hanya menerima 200 orang peserta didik saja, hal ini dikarenakan pembangunan tahap petama baru akan selesai. “Untuk tahap pertama penerimaan hanya 200 taruna didik saja yang kami terima karena ketersedian gedung yang belum memadai,” pungkasnya. (mh216)