Jumat, 16/06/2017
Jumat, 16/06/2017
WISATA: Bupati PPU, H Yusran Aspar (tengah) saat melakukan peninjauan obyek wisata hutan mangrove ketika digelar festival mangrove, beberapa waktu lalu.
Jumat, 16/06/2017
WISATA: Bupati PPU, H Yusran Aspar (tengah) saat melakukan peninjauan obyek wisata hutan mangrove ketika digelar festival mangrove, beberapa waktu lalu.
PENAJAM – Diperkirakan bakal terjadi lonjakan wisatawan yang berkunjung ke objek wisata hutan Mangrove Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), ketika libur lebaran Idulfitri tahun 2017.
Jauh - jauh hari, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dishudpar) PPU, mempersiapkan diri terhadap lonjakan pengunjung tersebut.
Kepala Dishudpar PPU, Tita Deritayati, menyebutkan, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan sejumlah komunitas yang ada di daerah itu, termasuk kelurahan dan masyarakat setempat serta kepada pihak-pihak terkait.
“Untuk mempersiapkan itu, kami juga akan membentuk posko bersama disana. Personil Dinas Pariwisata nantinya juga akan kami turunkan langsung untuk membantu,”katanya, kemarin.
Dia mengatakan, kemungkinan sebagian besar pengunjung pada Idulfitri nanti akan didominasi oleh pengunjung lokal. Namun, tidak menutup kemungkinan pengunjung dari luar Kabupaten PPU juga akan banyak datang.
“Dapat kita lihat ketika Idul Fitri tahun-tahun sebelumnya ketika itu wisata mangrove kita belum ada, sehingga wisatawan hanya terfokus di pantai Tanjung Jumlai, selain ramai dikunjungi masyarakat PPU, juga ada warga dari luar PPU seperti Kabupaten Paser, Balikpapan dan sekitarnyapun banyak berdatangan untuk berkunjung ke lokasi itu. Bahkan dari Kalsel,”bebernya.
Menurutnya, memang wisata hutang mangrove Kampung Baru ini menjadi destinasi wisata baru di tanah Benuo Taka. “Wisata mangrove ini sangat menarik dan pertama di PPU. Di lokasi ini pengunjung dapat menikmati keindahan hutan mangrove yang masih alami dan berbagai biota alam yang ada. Seperti kera ekor hitam, bekantan, berbagai jenis burung liar, jenis kepiting laut dan sebagainya,”ungkap Tita.
Di lokasi wisata tersebut juga telah terbangun bentangan jembatan yang melintasi hutan magrove sepanjang 400 meter. Selain itu di lokasi yang sama juga telah terbangun masing-masing dua unit Gazebo dan dua unit tower. “Melihat tingginya antusias masyarakat terhadap wisata hutan mangrove tersebut, maka kami targetkan pembangunan kawasan wisata itu menjadi trigger bagi sektor pariwisata lainnya di PPU,”pungkasnya. (nav)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.