Kamis, 02/07/2020

Angklung Satria Brother’s, Pupus Asa Pulang Kampung, Memilih Traffic Light yang Waktunya Lama

Kamis, 02/07/2020

Angklung Satria Brother saat menunjukan aksinya (Claudius Vico/Korankaltim.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Angklung Satria Brother’s, Pupus Asa Pulang Kampung, Memilih Traffic Light yang Waktunya Lama

Kamis, 02/07/2020

logo

Angklung Satria Brother saat menunjukan aksinya (Claudius Vico/Korankaltim.com)

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Masyarakat Samarinda yang ada di traffic light tertentu di Kota Tepian kerap kali merasa berada di kawasan Malioboro, Jogjakarta. Ya, bagi mereka yang pernah berada di Malioboro pasti pernah mendengar suara musik dari angklung yang dimainkan di tepi jalan. 

Suasana itulah yang dibawa Satria Brother, kelompok musik jalanan, dalam kurun waktu sudah lebih dari dua bulan ini ke Samarinda. Berpindah dari satu persimpangan ke persimpangan lain, mereka memainkan music khas Jogja dengan alat sederhana dengan didominasi suara angklung yang dimainkan secara horizontal.

Tapi meski memainkan musik Jogja, Angklung Satria Brother’s bukan berasal dari daerah tersebut, melainkan dari Jombang, Jawa Timur dan lima personel musisi jalanan ini memiliki hubungan keluarga dengan alat musik yang mereka buat sendiri.

Kepada korankaltim.com Kamis (2/7/2020) siang tadi, Irfan, satu dari lima personel Satria Brother’s menjelaskan, mereka datang ke Samarinda setelah sebelumnya berkeliling di Pulau Jawa. “Nama grup Angklung Satria Brother's kami ambil dengan filosofis para prajurit pemberani dengan alat musik tradisional bersaudara. Kami bentuk karena gemar bermusik. Saya senang angklung dan mengajak saudara saya. Akhirnya kami sepakat membentuk grup musik ini,” kata Irfan.

Karena sudah terlalu banyak yang memainkan musik ini di Jawa, akhirnya mereka memilih ke Kalimantan. Sebelum ke Samarinda terlebih dulu Angklung Satria Brother’s ke Pontianak, Kalimantan Barat, setelah it uke Banjarmasin, Kalsel, Palangka Raya Kalimantan Tengah dan ke Balikpapan sampai akhirnya ke Samarinda. “Kami ke Kalimantan karena waktu di Jawa sudah banyak yang main musik seperti ini, jadi kami pilih daerah yang belum ada, makanya ke Kalimantan," kata pemuda 31 tahun ini.

Sejatinya mereka ingin pulang kampung ke Jombang, namun wabah corona membuat keinginan itu untuk sementara di tahan.  "Kami rencananya mau kembali ke Jawa, tapi gara-gara Covid-19, jadi batal pulang," imbuhnya.

Setiap hari Angklung Satria Brother bisa mendapat uang Rp90 hingga Rp100 ribu dan ternyata grup ini juga kerap diminta mengisi acara pernikahan, khitanan maupun ulang tahun. “Tapi ya itu tadi, karena corona sekarang sepi dari orderan,” ungka Irfan.

Harga sewa mereka relatif murah untuk satu kali acara yaitu Rp2,5 juta untuk  dalam kota, jika ada pemesan dari luar kota mereka bersedia hadir dengan biaya yang beragam ditentukan dari jarak tempuhnya. "Kami pernah isi acara di Muara Badak, itu bayarannya tiga juta, transport dari kami yang tanggung," ungkapnya.

Irfan bersyukur karena dia dan saudaranya bisa mencari rejeki halal tanpa mengganggu masyarakat dan selama ini belum pernah kena razia, Justru Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) berencana akan menempatkan mereka disatu tempat pasti seperti contohnya di Citra Niaga. “Itu masih rencana, sekarang ini kami masih suka keliling Samarinda, main di persimpangan jalan yang durasi traffic light nya cukup lama, seperti di persimpangan Antasari, persimpangan dibawah fly over Jalan Juanda, dan persimpangan Jalan Wahid Hasyim Sempaja,” papar Irfan. (*)


Penulis : Claudius Vico

Editor: Aspian Nur

Angklung Satria Brother’s, Pupus Asa Pulang Kampung, Memilih Traffic Light yang Waktunya Lama

Kamis, 02/07/2020

Angklung Satria Brother saat menunjukan aksinya (Claudius Vico/Korankaltim.com)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.