Selasa, 30/01/2018
Selasa, 30/01/2018
Tumpukan sampah di salah satu tempat pembuangan sementara di Tenggarong. dok/kk
Selasa, 30/01/2018
Tumpukan sampah di salah satu tempat pembuangan sementara di Tenggarong. dok/kk
KORANKALTIM.COM - Menumpuknya sampah di sejumlah tempat pembuangan sementara (TPS) di Tenggarong, Kutai Kartanegara, terjawab sudah.
Bidang Kebersihan Dinas Perumahan dan Pengembangan Pemukiman mengakui penumpukan itu disebabkan tak adanya dana untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) kendaraan pengangkut sampah.
"Kita enggak ada dana buat beli BBM, makanya terjadi penumpukan sampah di beberapa tong sampah di Tenggarong," ungkap Kasi Kebersihan Dinas Perumahan dan Pengembangan Pemukiman Kukar, Rina Wardhana saat dikonfirmasi korankaltim.com, siang tadi.
Menurut Rina, anggaran BBM truk sampah mencapai Rp24 juta per bulan, itu belum termasuk untuk motor pngangkut sampah.
"Dana beli BBM bulan Desember saja belum cair," katanya.
Sementara ini Dinas Perumahan dan Pengembangan Pemukiman meminjam BBM dari Satpol PP Kukar. "Kalau itu habis kita akan dipusingkan lagi mencari dananya," aku Rina.
Ternyata, defisit anggaran tidak hanya mempengaruhi pembangunan dan belanja pegawai. Hmmm, ada-ada saja.
Penulis : Andriansjah
Editor : Supiansyah
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.