Selasa, 11/07/2017
Selasa, 11/07/2017
Ilustrasi
Selasa, 11/07/2017
Ilustrasi
TENGGARONG – Ratusan nelayan di Kecamatan Muara Badak yang biasa mencari ikan di perairan Muara Berau, mengeluhkan menurunnya hasil tangkapan mereka dalam 10 tahun terakhir.
Ketua Kelompok Nelayan Muara Berau, Andi Basri mengaku beberapa nelayan terpaksa berutang untuk bertahan hidup.
“Kami sudah mengadukan persoalan ini ke Pemkab Kukar sejak 2015 lalu, namun sampai saat ini belum ada solusinya,” kata Andi Basri saat rapat koordinasi bersama Dinas Perikanan dan Kelalutan (DPK) Kukar, DPK Kaltim di aula Bappeda Kukar
Menurut Andi, penyebab menurunnya hasil tangkap nelayan disebabkan aktivitas bongkar muat salah satu perusahaan batu bara di perairan itu. “Aktivitas bongkar muat batu bara oleh perusahaan PT Tiga Berlian telah mengganggu ekosistem laut,” ujar Andi.
Nelayan berharap perusahaan bertanggung jawab atas apa yang meraka alami. “Aktivitas bongkar muat telah merugikan kehidupan nelayan. Kami bahkan saat ini harus menanggung utang yang menumpuk di bank. Perusahaan harus membayar ganti rugi kepada nelayan bagan tancap yang jumlahnya mencapai 110 orang,” beber Andi.
Asisten III Setkab Kukar, Sukrawardi mengatakan rakor ini bertujuan untuk mengumpulkan keluhan dan masalah yang dialami para nelayan. “Ini bukan untuk mencari kesalahan pihak lain tapi untuk mengetahui masalah yang dihadapi nelayan,” ujar Sukrawardi. (ran)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.