Senin, 22/10/2018
Senin, 22/10/2018
PROSPEK BAGUS : Tri memanen ikan gurami yang mulai dibudidayakan-nya. Bisnis budi daya ini mulai digeluti petani di kawasan Loa Janan.
Senin, 22/10/2018
PROSPEK BAGUS : Tri memanen ikan gurami yang mulai dibudidayakan-nya. Bisnis budi daya ini mulai digeluti petani di kawasan Loa Janan.
TENGGARONG - Dewasa kini budidaya dan pembibitan ikan gurami mulai menjadi trend bisnis di Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara.
Salah seorang pembibit ikan gurami, Tri Setiarto yang telah melakukan pembibitan semenjak 2017 lalu itu mengatakan awalnya mendapat bibit bersertifikasi dari Jogja itu sudah memasarkan sedikitnya 100.000 benih ikan gurami, angka tersebut belum mencukupi kebutuhan pasar.
“Kurang kebih sekitar 100.000 ekor yang dikirim ke Tanah Datar, namun belum mencukupi untuk pasar yang kira-kira kebutuhannya dua kaki lipat dari angka itu,” kata Tri saat berbincang dengan Koran Kaltim, Minggu (21/10).
Tri mengatakan, petani-petani daerah setempat juga mulai merambah dunia pembibitan ikan yang menjadi konsumsi paling digemari di Asia Tenggara dan Asia Selatan ini.
“Nilai ekonomisnya, satu indukan itu bisa mencetak 2.000 sampai 5.000 ekor bibit ikan gurami, sekarang ada 80-an ekor indukan, itu dibudidayakan lagi sama orang,” paparnya.
Tri menjual dengan harga partai berkisar Rp 55 ribu Rp 56 ribu per kg, sedangkan harga ecerannya biasa dijual Rp 75 ribu sampai Rp 100 ribu, tergantung pendistribusian yang dikirim ke restoran dan hotel–hotel yang termasuk ke dalam jaringan bisnis pemuda yang juga menjejal pertanian metode hidroponik ini.
“Kita hanya fokus pembibitan ya, dan sebelumnya telah mendapat binaan perusahaan setempat melalui program CSR, setelah itu kita tenggung jawab untuk menyalurkan benih ke petani,” jelasnya.
Bagi pelaku usaha yang juga berminat untuk membeli bibit yang dikembangkan oleh Tri dan kawan-kawan itu, bisa mengkontak via inbox ke akun Gacebook Try Garenk. (rf218)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.