KORANKALTIM.COM, TENGGARONG – Plt Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah mengatakan pihaknya terus melakukan evaluasi terkait salah satu program pembinaan mental spiritual yakni Gerakan Etam Mengaji (Gema) Alquran.

“Memang Gema ini terus kita evaluasi dan kita akui memang ada beberapa kelemahannya,” katanya kepada Koran Kaltim.

Menurut Edi, Gema Alquran selama ini hanya bersifat dorongan terhadap apa yang sudah dilakukan oleh komponen masyarakat muslim.

“Selama ini memang hanya sebatas dorongan Gerakan Etam Mengaji yang memang sebelumnya sudah dilakukan oleh komponen masyarakat muslim kita baik di tingkat RT, musala, masjid dan surau serta sarana lainnya. Ke depan, kami mempersiapkan bagaimana fasilitasi itu bisa langsung ke Desa dan harapannya turunannya itu saya memohon doa dan dukungannya semua pihak khususnya umat muslim di Kutai Kartanegara untuk mencetak satu desa atau satu kelurahan satu hafiz quran,” terangnya.

Dorongan ke arah ini tentunya harus mendapat dukungan penuh dari semua pihak, salah satunya berupa bantuan keuangan khusus untuk program ini yang mekanismenya melalui desa.

“Kita persiapkan itu mulai dari seleksinya, nanti yang lolos seleksi harus masuk ke pondok pesantren hafiz quran dan itu harus ada beasiswanya baik untuk pendidikan dan pembiayaannya, mudah-mudahan ini bisa terwujud dengan baik,” tegasnya.

“Saya sudah menugaskan secara khusus ke beberapa personel dari OPD dan juga timnya, sehingga harapan saya tahun 2019 nanti ini sudah mulai dan kita buat dulu semacam desa pilot project satu desa satu hafiz quran,” imbuh Edi. (hei)