KORANKALTIM.COM, TENGGARONG – Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah menegaskan tak ada kekhawatiran munculnya figur saingan dalam pengisian jabatan wakil bupati. Ia juga menepis tudingan sengaja mengulur waktu. 

Pernyataan ini merespon kekhawatiran Rektor Unikarta Erwinsyah saat diskusi di sekretariat HMI Kukar, pekan lalu.

“Ya tidaklah (wabup menjadi figur saingan, Red), justru saya ingin menjaga eksistensi pemerintahan Kutai Kartanegara ini. Bukan seperti itu, kita patuh dengan aturan,” kata Edi kepada Koran Kaltim, akhir pekan tadi. 

Menurut Edi, belum diajukannya nama-nama calon pendampingnya ke DPRD Kukar karena hingga kini ia masih menunggu petunjuk teknis dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo. Juknis diperlukan mengingat kekosongan wakil kepala daerah yang terpilih melalui jalur independen baru pertama kali terjadi di Indonesia.  “Belum karena kita masih menunggu juknis itu,” ujar Edi. 

Edi mengakui meskipun proses yang berlangsung saat ini sangat kental dengan muatan politik, namun tetap saja harus mengacu ke aturan. 

“Walaupun prosesnya politik, tapi kan harus sesuai pedoman dan ketentuan-ketentuan yang mengaturnya itu. Saya kira boleh-boleh saja pihak-pihak berasumsi, berpendapat, tetapi kita ingin penyelenggaraan pemerintahan Kutai Kartanegara ini bisa berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangangan,” jelasnya.

Disinggung mengenai siapa wakil yang telah diliriknya, Edi lagi-lagi menjawab diplomatis. “Birokrat atau poltisi, kita belum tahu, kita masih tunggu  petunjuk teknis. Setelah ada juknisnya maka kita tahu apa yang harus kita lakukan,” imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah  DPRD Kukar, Kamaruddin Abtami mengatakan pihaknya saat ini sedang dalam poisisi menunggu bupati Kukar menyerahkan nama-nama calon wakilnya. 

“Jangan sampai habis waktu di soal koordinasi saja,” ujar Kamaruddin. (hei)