Rabu, 08/05/2019
Rabu, 08/05/2019
Warga yang tinggal di bantaran sungai Tengarong sudah turun temurun sehingga sulit untuk dilakukan penataan, ditambah terbatasnya anggaran ( Heri / korankaltim)
Rabu, 08/05/2019
Warga yang tinggal di bantaran sungai Tengarong sudah turun temurun sehingga sulit untuk dilakukan penataan, ditambah terbatasnya anggaran ( Heri / korankaltim)
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Demi menciptakan kawasan hijau, sehat dan berwawasan lingkungan tentunya Pemkab Kukar memutar otak dan memeras keringat.
Selain kawasan kumuh dan padat penduduk, yang menjadi konsen ialah menyulap pemukiman di bantaran sungai untuk menjadi kawasan clearing area.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Wisaksono mengatakan untuk kawasan bantaran sungai padat penduduk yang ada di Jalan Kartini dan Panjaitan sangat sulit untuk direalisasikan menjadi kawasan hijau.
“Kalau bagi saya tentu itu merupakan PR besar dari Pemkab kita, namun sangat sulit, tapi memang harus dibersihkan di wilayah itu, karena selama 74 tahun Indonesia merdeka kita masih MCK langsung buang ke sungai,” katanya kepada Koran Kaltim kemarin.
Menurut Wisak, selain sangat sulit merealisasikannya, juga Pemkab Kukar terbentur dengan anggaran.
“Ya memang salah satunya dari kekuatan anggaran kita, namun sekali lagi hal itu sangat sulit karena 90 persen masyarakat di sana itu difungsikan bukan hanya untuk pemukiman saja namun sudah menjadi penghidupan masyarakat setempat. Mereka berusaha dan mencari penghasilan di sana dan mereka sudah turun temurun hidup di sana,” ujarnya.
Jika anggaran Pemkab Kukar sudah kuat dan memadai untuk upaya penanganan itu, maka sudah harus memikirkan ribuan jiwa yang terdampak dari upaya tersebut. “Saya kira itu kan jaraknya sekitar satu kilometer, anggap saja per-rumah itu luasnya enam sampai delapan meter jadi kemungkinan satu bantaran kiri itu 200-an KK dan kanan 200-an KK jadi ada 400-an KK yang harus kita pikirkan keberlangsungannya, dan itu tentunya ada ribuan jiwa yang kita harus pikirkan kalau benar kita realisasikan dimana tempat pemindahannya,” tegasnya.
“Saat ini kita jujur belum tahu metode apa yang tepat untuk di kawasan bantaran sungai kawasan Tenggarong kota untuk penanganannya, Ahok saja itu yang bisa karena pukul rata dan pastinya ke depan masyarakat bergejolak pro dan kontra,” seloroh Wisak.
Penulis: */Heri
Editor: M.Huldi
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.