TENGGARONG- Sejak Selasa (25/7), Balai Besar Teknis Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Banjarbaru, Kalimantan Selatan, ikut mengawasi makanan yang disajikan kepada peserta Festival Kesenian Rakyat Internasional V tahun 2017. Mereka bekerja dengan cara mengambil sampel untuk diuji setiap makanan yang akan disajikan.

“Dinkes Kukar memfasilitasi BBTKLPP Banjarbaru yang melakukan pengawasan makanan dan minuman yang disajikan selama festival Erau 2017. BBTKLPP Banjarbaru rutin setiap tahun mengawasi makanan dan minuman yang disajikan. Ini merupakan bagian dari Tupoksi BBTKLPP Banjarbaru,” kata Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kukar, Eryariyatin kepada Koran Kaltim di ruang kerjanya, kemarin.

Dia menambahkan, BBTKLPP Banjarbaru yang lingkup kerjanya mencakup tiga wilayah, Kalteng, Kalsel dan Kaltim telah mengambil sampel makanan dan minuman di dua hotel tempat mennginap peserta warga negara asing yakni  Grand Elty dan Grand Fatma. 

Mereka juga mengambil sampel di lokasi ekspo halaman parkir Stadion Rondong Demang, Pendopo Bupati saat jamuan makan siang bersama Bupati Kukar, serta saat pelaksanaan pesta Adat Beseprah. Yang diuji sampelnya, terhadap makanan yang terlihat tampilannya lebih terang. 

“Kalau makanan secara kasat mata warnanya terlihat lebih terang maka akan diambil sampelnya, yang dikhawatirkan mengandung pewarna makanan yang tidak direkomendasikan, seperti pewarna pakaian Rodamin dan bahan pengawet Formalin, ini merupakan zat bahaya yang tidak boleh dikonsumsi,”jelasnya.

BBTKLPP Banjarbaru yang membukan posko di Hotel Lesung Batu Tenggarong, akan menyampaikan hasilnya besok (hari ini,red) jika positif mengandung bahan makanan berbahaya, maka pelaku usaha yang menyediakan bagi tamu asing akan mendapatkan peringatan, untuk tidak mengulanginya lagi. 

Dan hasil BBTKLPP Banjarbaru akan disampaikan ke Dinas Pariwisata selaku pemakai jasa Kateringan pihak ketika selama Erau. (ran)