TENGGARONG – Satgas Sapu Bersih Pungutan Liar (Sabar Pungli) Kutai Kartanegara membubarkan pungutan di poros Kota Bangun-Kenohan.  Warga yang selama berbulan-bulan memetik ‘berkah’ dari jalan rusak itu dipaksa menurunkan plang tarif mereka pasang.

Langkah tegas itu dilakukan pada Selasa (22/8) kemarin, bertepatan dengan kunjungan kerja dan sosialisasi Tim Saber Pungli Kukar ke wilayah itu. Kegiatan itu dipimpin langsung Ketua Satgas Saber Pungli Kukar, Kompol Andre Anas.

Besarnya pungutan itu bervariasi, mulai dari Rp10 ribu untuk motor hingga Rp30 ribu untuk kendaraan roda empat atau mobil. Pungutan dilakukan di lima titik jalan rusak.

 “Sidak ini merupakan tindak lanjut Laporan masyarakat ke Satgas Saber Pungli bahwa di jalan lintas Kota Bangun-Kenohan  telah terjadi pungutan kepada pengguna jalan yang melintas,” kata Andre Anas dalam rilis yang diterima Koran Kaltim.

Namun, tim Saber Pungli tidak mengamankan seorangpun dalam inspeksi kali ini. Sebagai langkah awal, mereka hanya diberi peringatan. “Warga yang menjadi pelaku pemungutan diberikan sosialisasi supaya menghentikan kegiatan pungutan  kepada pengguna jalan yang melintas karena tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ungkapnya.

Waka Polres Kukar ini mengimbau  warga yang melintas di jalan Kota Bangun-Kenohan agar melapor jika masih menemukan adanya pungutan. Laporan bisa disampaikan di nomor  hotline SMS Saber Pungli Kukar 0822 5198 9911 atau mendatangi pos polisi maupun Polsek terdekat. 

Dalam kegiatan itu, juga dilakukan sosialiasi pencegahan pungli yang dimpin oleh Kasat Binmas Polres Kukar AKP Eko Achnanto. Hadir dalam sosialiasi itu Camat Kenohan Lukman Budiono dan aparatur desa serta warga sekitar. 

Dalam sosialisasi itu aparat pemerintah maupun warga diimbau untuk menghentikan pungli kepada pengendara.  “Selain meresahkan, itu juga merusak citra daerah. Apalagi informasi ini (pungli, Red) telah menyebar ke mana-mana melalui pemberitaan dan sosial media,” jelasnya. (ami)