Jumat, 29/09/2017
Jumat, 29/09/2017
BELUM TERSENTUH: Penduduk Desa Muara Enggelam hingga kini belum pernah didata oleh DPPKB karena lokasinya yang sulit dijangkau. (FOTO: IST)
Jumat, 29/09/2017
BELUM TERSENTUH: Penduduk Desa Muara Enggelam hingga kini belum pernah didata oleh DPPKB karena lokasinya yang sulit dijangkau. (FOTO: IST)
TENGGARONG – Dua desa di Kutai Kartanegara belum pernah dilakukan pendataan keluarga oleh Pemkab Kukar. Dua desa itu ialah Desa Muara Enggelam dan Desa Enggelam di Kecamatan Muara Wis. Mahalnya biaya transportasi yang tak sebanding dengan honor petugas menyebabkan pendataan di desa ini berlarut-larut.
“Karena letak desa tersebut sangat jauh, jadi tidak ada petugas yang mau mendata,” kata Kabid Pengedalian Penduduk Penyuluhan dan Pergerakan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kukar, Siswan Hermantoko kepada Koran Kaltim, kemarin.
Bahkan, dalam rencana pendataan Oktober nanti, DPPKB juga tak melakukan pendataan di desa itu. DPPKB hanya akan melakukan pendataan di kecamatan terdekat, seperti Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Kulu, Sebulu, dan Muara Kaman.
Siswan menjelaskan, untuk menjangkau Desa Muara Enggelam dan Enggelam dibutuhkan biaya transportasi Rp1 juta per sekali jalan. Itu belum termasuk biaya konsumsi.
“Petugas hanya mendapatkan honor Rp3.000 per KK. Setiap petugas hanya mendapatkan biaya transportasi sebesar Rp150 ribu per bulan. Memang ini terbilang kecil namun apa daya sudah menjadi ketentuan dari Pemerintah Pusat,” paparnya.
Pendataan keluarga berlangsung selama satu bulan sejak Oktober ini. Pendataan dilakukan lima kecamatan dengan objek 10.000 KK. “Materi pendataan meliputi pendapatan yang diterima perbulannya, rencana ingin menambah anak serta pertanyaan lainnya. Kukar mendapatkan jatah pendataan dari Kantor Perwakilan BKKBN Kaltim sebanyak 28.000 KK. Sisanya akan dianggarkan tahun depan untuk kecamatan lainnya,” ujarnya. (ran)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.