TENGGARONG- Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2017, di Tenggarong dipusatkan di Masjid Agung AM Sulaiman Tenggarong. Acara  dihadiri 1.000 santri yang datang dari kecamatan Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Kulu dan Sebulu. Kementerian Agama memastikan santri berkomitmen terhadap NKRI.

Kegiatan HSN juga berbarengan dengan Milad tiga tahun Tilawati Education Center(TEC) di Kukar. “Momentum HSN mempertegas peran santri dan Kyai, terhadap kemerdekaan dan kpomitmen mempertahankan keutuhan NKRI,” kata Kasi Diniyyah dan Pondok Pesantren Kantor Kemenag Kukar, Asniah.

Asniah memastikan, prinsip santri selalu dekat dengan ulama, dan bukan kelompok anti pancasila. Santri tidak memecah belah umat, justru menjadi pemersatu umat, karena santri memiliki komitemn keagamaan dan kebangsaan. Santri siap membela tanah air. “Sudah tercatat di sejarah Indonesia, santri memiliki peran ikut berjuang membuat Indonesia merdeka. Tema HSN 2017 yang digagas Kemenag, santri mandiri santri hebat,” jelasnya.

Asniah menambahkan, diharapkan masyarakat Kukar punya nilai spiritual yang tinggi, karena sudah ada program Gerakan Etam Mengaji Alquran(GEMA) yang digagas pemkab Kukar.

Sementara itu Direktur TEC Kukar, Imam Wahyudi mengatakan, selain mengajarkan metode tllawati, TEC juga akan membuka Ponpes tanpa Mondok, dengan  pembelajaran kitab kuning. “Tidak selamanya ponpes harus mondok, kita akan menggagas itu di Kukar. Hadirnya TEC agar bacaan Alquran lebih berkualitas bagi masyarakat,”pungkasnya.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Kukar Supriyadi mengatakan, santri merupakan generasi guru ngaji  di Kukar, yang mempunyai peran pengembangan tilawati Alquran adalah FAI Unikarta, telah menetapkan standarisasi guru Alquran dengan metode Tilawati bagi mahasiswa FAI. “FAI Unikarta telah menetapkan metode Tilawati menjadi mata kuliah wajib,”jelasnya.(ran)