Jumat, 16/06/2017

Kapten Tugboat Penabrak Jembatan Martadipura Diperiksa

Jumat, 16/06/2017

TUNTUT PERTANGGUNGJAWABAN: Ponton batu bara yang menabrak Jembatan Martadipura Kota Bangun saat sedang bongkar muatan di pelabuhan PLTU Tanjung Batu.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Kapten Tugboat Penabrak Jembatan Martadipura Diperiksa

Jumat, 16/06/2017

logo

TUNTUT PERTANGGUNGJAWABAN: Ponton batu bara yang menabrak Jembatan Martadipura Kota Bangun saat sedang bongkar muatan di pelabuhan PLTU Tanjung Batu.

TENGGARONG – Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kutai Kartangara mengamankan kapten tugboat Cleavent 1 pengangkut batu bara yang menabrak Jembatan Ing Martadipura Kota Bangun, Kamis (15/6). 

Sang kapten, Andi Irfan diamankan saat tengah tambat untuk melakukan bongkar muat di pelabuhan PLTU Tanjung Batu. 

Plt Dishub Kukar, Ismi Nurul Huda didampingi Kasi Teknis Sarana dan Prasarana Bidang ASDP, Suminto mengatakan tugboat Cleavent 1-Ponton Diamond 1 terbukti menabrak Jembatan Martadipura Kota Bangun pada Rabu (14/6) sekira pukul 11.00 Wita. 

Petugas Dishub dibantu Satpol PP yang mendapatkan laporan mengenai insiden itu langsung melakukan pencarian dan mendapati tugboat dan ponton yang dikapteni Andi Irfan berada di dermaga PLTU Tanjung Batu sedang membongkar muatan batu bara yang diangkut dari Desa Linggang Marimun, Kutai Barat (Kubar).

Untuk kepentingan penyelidikan, Kapten Andi kemudian dibawa petugas ke Dermaga Dishub di Tenggarong Seberang untuk diperiksa.  “Setelah dilakukan pemeriksaan, Kapten Andi mengakui bahwa batu bara yang dibawanya itu nyangkut sekitar 30 cm pada badan jembatan,” kata Suminto. 

Kapten Andi, kata Suminto, sudah menerima imbauan dan telah meminta master loading agar tak mengisi gundukan batu bara terlalu tinggi. Jumlah gundukan yang tadinya lima juga dibuat menjadi enam dengan maksud agar gundukan batu bara itu tidak tersangkut di Jembatan Martadipura. 

“Tapi Kapten Andi itu masih ragu sehingga dia dan 8 ABK sempat berhenti di Muara Pahu dan kembali mengurangi ketinggian gundukan batu bara. Setelah itu mereka jalan dan ngolong di bawah jembatan, tapi tetap tersangkut,” beber Suminto.

LANGKAH TEGAS

Ketegasan Pemkab Kukar pada tugboat dan ponton bermuatan batu bara yang melintas di bawah Jembatan Martadipura agar mengurangi ketinggian gundukan supaya tidak nyangkut pada badan jembatan mulai membuahkan hasil.

Kapten dan ABK tugboat penarik ponton batu bara mulai segan untuk ngolong di bawah jembatan jika ketinggian gundukan batu bara melebihi 8 meter. Informasi yang diterima, setidaknya ada empat ponton yang harus berhenti sementara di Rimba Ayu, Kota Bangun.

Ponton ini berhenti untuk mengurangi ketinggian gundukan batu baranya, salah satunya tugboat Berau Coal 55 - ponton Robby 100. Mereka berhenti karena ketinggian gundukan batu bara yang dibawa ponton sekitar 12 meter, lebih tinggi 4 meter dibanding ketinggan air dari badan jembatan yang hanya 8,20 cm.

Sejumlah personel Dishub Kukar sudah disiagakan di Dermaga Rimba Ayu dan Dermaga Kota Bangun untuk mencegah batu bara dari Kubar yang gundukannya terlalu tinggi agar tidak melintas di bawah Jembatan Martadipura. Semua ketegasan ini dilakukan untuk menjaga aset Pemkab Kukar.

“Informasi yang kami saya terima, ada empat kapal berhenti di Rimba Ayu untuk mengurangi ketinggian gundukan batu baranya. Bahkan sampai sekarang TB Berau Coal 55, Ponton robby 100 masih mengurangi ketinggian batunya. Itu butuh waktu lama karena kalau lewat bisa nyangkut sekitar 4 meter,” terangnya. (ami)


Kapten Tugboat Penabrak Jembatan Martadipura Diperiksa

Jumat, 16/06/2017

TUNTUT PERTANGGUNGJAWABAN: Ponton batu bara yang menabrak Jembatan Martadipura Kota Bangun saat sedang bongkar muatan di pelabuhan PLTU Tanjung Batu.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.