Jumat, 07/06/2019

Cuma Ada di Indonesia, Ini Sejarah Halalbihalal

Jumat, 07/06/2019

Halalbihalal biasanya tak cuma berkumpul dan saling maaf memaafkan, tetapi juga diakhiri dengan makan bersama. (Hendra/KoranKaltim.Com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Cuma Ada di Indonesia, Ini Sejarah Halalbihalal

Jumat, 07/06/2019

logo

Halalbihalal biasanya tak cuma berkumpul dan saling maaf memaafkan, tetapi juga diakhiri dengan makan bersama. (Hendra/KoranKaltim.Com)

KORANKALTIM.COM - Tradisi halalbihalal ternyata cuma ada di Indonesia. Berkumpul dan bermaaf-maafan saat lebaran hingga usai bulan Syawal itu rupanya memiliki sejarah tersendiri.

Bermula dari kisruh politik yang terjadi pasca-kemerdekaan Indonesia. Ketika itu negeri yang baru dua tahun memproklamasikan diri itu menghadapi banyak tantangan. Mulai dari kembalinya Belanda hingga aksi separatisme bangsa yang ditandai dengan pemberontakan DI/TIII dan PKI di Madiun pada 1948.

Sistem parlementer yang dianut Indonesia ketika itu juga jatuh bangun hampir setiap enam bulan sekali.

Di tengah situasi yang bergejolak, salah seorang tokoh pendiri Nadhlatul Ulama (NU), Abdul Wahab Chasbullah mengusulkan untuk mempersatukan elite politik. Usulan itu ia sampaikan kepada Presiden Soekarno.

"Ada usul dari tokoh NU, KH Abdul Wahab bilang begini, 'kalau elite potik tidak bersatu dan saling mengharamkan, ada baiknya saling menghalalkan, memafkan, jadi halalbihalal.' Kira-kira begitu kata-katanya," ungkap sosiolog sekaligus pengajar di Universitas NU Indonesia, Dwi Winarno seperti dikutip dari CNNIndonesia.Com (7/6/2019).

Peristiwa yang bertepatan dengan bulan Ramadan itu dinilai berhasil merekatkan elite politik yang bersitegang. Perlahan, pemerintahan pun mulai kembali stabil.

Konsep halalbihalal pun bertransformasi dan diikuti berbagai kalangan masyarakat di Indonesia saat Hari Raya Idulfitri. "Jadi, tradisi ini memang cuma ada di Indonesia," ujarnya.

Masyarakat Indonesia menjadikan halalbihalal sebagai sarana berkumpul dan bersilaturahmi setelah lama tak jumpa. Ajang ini juga diisi dengan bermaaf-maafan agar dapat membina tali silaturahmi dengan lebih baik.

Dwi pun berharap, momen halalbihalal tahun ini juga dapat mempersatukan elite politik yang tengah berseteru. "Semoga saja, itu bisa terjadi. Tapi butuh mediator di antara kedua belah pihak," pungkasnya. (*)

Cuma Ada di Indonesia, Ini Sejarah Halalbihalal

Jumat, 07/06/2019

Halalbihalal biasanya tak cuma berkumpul dan saling maaf memaafkan, tetapi juga diakhiri dengan makan bersama. (Hendra/KoranKaltim.Com)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.