Rabu, 31/07/2019
Rabu, 31/07/2019
Lubang tambang ( Foto: Antarafoto) / Wakil Presiden, Jusuf Kalla
Rabu, 31/07/2019
Lubang tambang ( Foto: Antarafoto) / Wakil Presiden, Jusuf Kalla
KORANKALTIM.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan rencana pemindahan ibukota ke Kalimantan harus hati-hati dan perlu kajian menyeluruh. Pasalnya, pulau terbesar di Indonesia itu didominasi oleh lahan gambut yang mudah terbakar.
"Kalimantan kan lahannya luas, kalau di Jawa sudah tidak ada lagi. Tapi harus hati-hati juga, kalau di Kalimantan lahan gambut banyak bisa terbakar, di Kalimantan Timur juga banyak bekas lubang tambang. Jadi harus dipilih dengan betul," ujar JK.
JK sebelumnya menyatakan suatu daerah harus memenuhi syarat lokasi strategis untuk menjadi ibu kota negara. Selain itu dari rekomendasi Bappenas, suatu wilayah yang menjadi ibu kota juga harus minim bencana. Oleh karena itu, menurutnya, kajian pemindahan ibu kota ini akan membutuhkan waktu yang cukup panjang. Saat ini, prosesnya baru sampai pada tahap pengkajian dan belum sampai perencanaan. "Ya masih tahap kajian. Kalau ada jalan ini di mana, jembatan di mana. Jadi menentukan dulu, baru perencanaan, kita lihat perkembangannya," sebut JK lagi dikutip dari CNNIndonesia.com.
Rencana pemindahan ibu kota diketahui telah mencuat sejak dua tahun lalu. Wacana ini kembali muncul dalam pembahasan ratas di istana pada April lalu. Presiden Joko Widodo sendiri telah meninjau empat daerah di Kalimantan yang disebut sebagai ibu kota baru yakni Palangkaraya, Gunung Mas, Katingan, dan Pulang Pisau. Jika jadi dilaksanakan, pemindahan ibu kota dari Jakarta diprediksi butuh biaya ekstra besar sekitar Rp466 triliun. (*)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.