Senin, 21/10/2019
Senin, 21/10/2019
Ali Mochtar Ngabalin (foto: liputan6.com)
Senin, 21/10/2019
Ali Mochtar Ngabalin (foto: liputan6.com)
KORANKALTIM.COM, JAKARTA--Selain diisi wajah baru, akan ada perubahan nomenklatur sejumlah kementrian di Kabinet Kerja Jilid II.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam beberapa kali kesempatan menyampaikan bakal terdapat perubahan nomenklatur pada pemerintahan periode kedua. Namun, Jokowi belum berbicara gamblang terkait ini.
Mantan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyatakan perubahan nomenklatur ini terjadi pada sejumlah kementerian, baik pembentukan lembaga baru atau peleburan lembaga yang sudah ada.
"Semacam Kementerian Digital dan Ekonomi Kreatif, itu perubahan dari Badan Ekonomi Kreatif," kata Ngabalin saat dikonfirmasi, Senin (21/10), dikutip dari CNNIndonesia.com.
Selain itu, kata Ngabalin, ada Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Agraria dan Tata Ruang serta Kehutanan. Selanjutnya Kementerian Pemuda dan Olahraga menjadi badan khusus setingkat menteri. Terakhir Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan. Kebudayaan tak lagi menjadi ranah Kementerian Pendidikan.
"Ada beberapa lagi, kalau tidak ada perubahan lagi dari bapak Presiden," ujarnya.
Ngabalin mengatakan kemungkinan masih terdapat nomenklatur kementerian baru. Jokowi yang akan mengumumkan lebih detail terkait perubahan nomenklatur kementerian untuk lima tahun ke depan.
Mengenai kabinet baru untuk periode 2019-2024, Jokowi sudah memanggil sejumlah tokoh ke Istana Negara pada Senin (21/10). Beberapa dari mereka mengaku memang ditawari menjadi menteri untuk membantu Jokowi menjalankan roda pemerintahan.
Sejauh ini, tokoh yang sudah dipanggil ke Istana Negara antara lain Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD, Mantan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf, Erick Thohir dan CEO Gojek Nadiem Makarim.
Kemudian, pendiri NET Mediatama Wishnutama dan Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu atau Tetty juga mendatangi Istana. Mereka semua mengenakan pakaian yang sama, kemeja putih lengan panjang dan celana panjang warna hitam.
Saat ingin meninggalkan Istana, Mahfud MD mengatakan Presiden Jokowi menawarkan dirinya menjadi menteri. Dia tidak tahu akan menjabat sebagai menteri apa.
Mahfud hanya menjelaskan bahwa dirinya dan Jokowi bicara banyak hal. Terutama mengenai hukum dan HAM.
Selain Mahfud, CEO Gojek Nadiem Makariem juga mengaku ditawari menjadi menteri untuk membantu Jokowi di pemerintahan. Dia mengaku siap dan akan membuat inovasi baru untuk kepentingan negara.
"Saya merasa ini suatu kehormatan untuk saya, saya diminta untuk bergabung ke kabinet presiden," tuturnya di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10).
Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga datang ke Istana Negara. Dia mengaku dipanggil oleh Jokowi.
Meski begitu, dia tidak ingin menduga-duga soal kemungkinan dipercaya menjadi menteri. Menurutnya, Jokowi ingin mengajak bicara soal keamanan sejak Pemilu 2019 dihelat hingga pelantikan presiden-wakil presiden pada Minggu kemarin (20/10).(*)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.