Sabtu, 09/12/2017
Sabtu, 09/12/2017
Sabtu, 09/12/2017
JAKARTA -- Kontak mata antara orang dewasa dan bayi ternyata membawa pengaruh positif. Komunikasi lewat mata tersebut mampu meningkatkan ketrampilan komunikasi bayi. Dengan adanya kontak mata, bayi akan menyinkronkan gelombang otak mereka untuk menangkap maksud orang dewasa.
Gelombang otak merefleksikan aktivitas jutaan neuron dan melibatkan transfer informasi antar bagian otak. Penelitian menunjukkan ketika orang dewasa dan bayi saling memandang, mereka mengirimkan sinyal untuk saling berkomunikasi satu sama lain.
“Kami menemukan bahwa baik otak orang dewasa dan bayi merespons sinyal lewat tatapan agar tersinkronisasi dengan lawan bicaranya. Mekanisme ini bisa mempersiapkan orang tua dan bayi untuk berkomunikasi. Saling menatap membuat proses belajar dan komunikasi lebih efektif,” kata Victoria Leong yang merupakan peneliti dari Universitas Cambridge dikutip The Indian Express.
Hasil studi ini juga telah dipublikasikan di The Proceedings of National Academy of Sciences (PNAS). Tim peneliti mempelajari pola gelombang otak dari bayi dan orang dewasa dengan mengukur aktivitas elektrik yang terjadi di otak.
Menariknya, kendati jarak mata antara orang dewasa dan bayi cukup jauh, kondisi ini tidak mengganggu proses pengiriman sinyal komunikasi. Selama mata masih saling menatap otak akan terus bekerja untuk menerjemahkan sinyal-sinyal komunikasi antara keduanya.
“Kami belum tahu apa penyebabnya karena ini bukan penelitian soal telepati. Namun, agaknya kontak mata memegang peran penting dalam proses komunikasi,” jelas Sam Wass, anggota lain dalam tim peneliti. (rol)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.