SAMARINDA – Pepatah yang mengatakan “lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali” rupanya jadi patokan bagi Pengprov PGSI (gulat) Kaltim yang mengapresiasi prestasi atlet-atlet mereka dari ajang kejurnas gulat kadet dan junior yang berlangsung di Padang, Sumatera Barat meski sudah lewat dan berlangsung tahun 2017 silam.

Selasa (20/2) kemarin, PGSI Kaltim pun memberikan bonus kepada 13 pegulat muda mereka yang meraih medali pada ajang tersebut. Kontingen gulat Benua Etam sendiri membawa pulang  7 emas, 2 perak dan 4 perunggu dan dari seluruh atlet yang bertanding semuanya  menyumbangkan medali.

Sekum PGSI Kaltim Sumarlani secara simbolis memberikan bonus tersebut kemarin  dan mengatakan setiap atlet yang mengikuti kejurnas dan berprestasi selalu mendapat suntikan motivasi berupa pemberian bonus.

“Selama dua periode menjabat sebagai ketua umum, Pak Said Amin sangat antusias dalam memperhatikan gulat dan terbukti berhasil menorehkan prestasi. Untuk membalas prestasi itu tentu saja bonus diberikan. Kami bersyukur ketua PGSI sangat antusias membina dan membuat kemajuan gulat di Kaltim,” kata Sumarlani.

Diharapkan nantinya bonus ini bisa membuat atlet semakin termotivasi untuk berprestasi.  “Kami berharap prestasi mereka tidak hanya sampai di kejurnas, tetapi bisa terus ditingkatkan karena mereka menggantikan senior yang sudah tak lagi bertanding. Apalagi Kaltim sejak 2012 menjadi barometer gulat di Indonesia hingga saat ini dan itu kehormatan untuk kami, sehingga dirapkan yang junior ini bisa mencontoh seniornya yang juga saat ini masuk Pelatnas,” sebut Sumarlani lagi. 

Para pegulat muda ini juga sudah digadang oleh PGSI Kaltim untuk menjadi andalan pada ajang selanjutnya terutama kualifikasi PON tahun 2019  mendatang. “Kami siapkan mereka jangka panjang, tak hanya di kejurnas tapi juga kalau bisa internasional, makanya kami berharap mereka bisa terus menjaga prestasi yang sudah diraih,” tegasnya. (rgn)