Senin, 03/07/2017
Senin, 03/07/2017
ILUSTRASI
Senin, 03/07/2017
ILUSTRASI
SAMARINDA – Tak ingin mengulang kesalahan yang sama dengan mendatangkan pelatih asing namun prestasi yang diraih tak sesuai harapan membuat Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia (TI) Kaltim akan memberdayakan pelatih local pada persiapan menuju PON XX tahun 2020 mendatang di Papua.
Hal ini disampaikan Ketua Harian TI Kaltim, Alfons T Lung Beraan. “Kami akan maksimalkan pelatih lokal, tidak lagi pakai pelatih asing seperti pada PON di Jawa Barat lalu. Kami percayakan sementara ini kepada pelatih Alfred dan Agus Sujito untuk menangani atlet yang ada,” kata Alfons.
Begitu juga untuk pemusatan latihan menurutnya atlet tidak dikirim ke luar negeri. “Tapi kami mencari taekwondoin terbaik dari luar negeri untuk kami panggil ke Kaltim jadi sparring partner. Itu juga untuk efesiensi, kami mencontoh gulat yang melakukan hal seperti itu pada persiapan ke PON Jawa Barat 2016 lalu,” sebut Alfons.
Namun kalau ada kejuaraan di luar negeri yang dianggap perlu untuk diikuti maka bukan tak mungkin ada atlet yang dikirim karena tujuannya untuk menambah jam terbang dan pengalaman demi meraih prestasi. “Kami tidak akan mengikuti semua even yang ada, tetapi melihat mana yang memang cocok dengan atlet untuk mengukur kemampuan mereka dan saya rasa ini lebih efektif dibandingkan sebelum-sebelumnya,” jelas mantan taekwondoin Kaltim dan Indonesia ini.
Hasil PON di Jabar lalu menjadi bahan evaluasi TI Kaltim kedepannya secara menyeluruh. “Harus diakui hasil di PON Jabar tidak sesuai dengan harapan kami karena adanya faktor non teknis tapi itu semua jadi bahan evaluasi kami secara menyeluruh agar tidak terulang kesalahan yang sama,” jelas Alfons. (rgn)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.