Selasa, 03/04/2018
Selasa, 03/04/2018
BERI APRESIASI: Walikota Balikpapan Rizal Effendi (tengah) menyempatkan diri hadir pada kejurprov lalu karena kotanya jadi kampiun di ajang ini. (rgn/korankaltim)
Selasa, 03/04/2018
BERI APRESIASI: Walikota Balikpapan Rizal Effendi (tengah) menyempatkan diri hadir pada kejurprov lalu karena kotanya jadi kampiun di ajang ini. (rgn/korankaltim)
SAMARINDA – Kejuaraan provinsi (Kejurprov) Aquatik betajuk Bupati Kutai Timur Cup 2018 yang berlangsung Sabtu (31/3) dan Minggu (1/4) lalu di kolam renang Kompleks Stadion Segiri Samarinda mentahbiskan Balikpapan sebagai penguasa di cabang olahraga air ini. Tim Kota Minyak berhasil berpesta medali emas dimana 63 keping berharga tersebut berhasil mereka bawa pulang.
Kejurprov garapan Pengkab PRSI Kutai Timur ini diikuti 8 daerah yaitu Samarinda, Balikpapan, Kutai Kartanegara, Bontang, Penajam Pasir Utara, Paser dan Berau serta Kutai Timur sebagai penyelenggara.
Balikpapan menjadi juara umum dengan meraih 63 emas, 54 perak dan 68 perunggu, sedangkan runner up ditempati Paser dengan raihan 32 emas, 40 perak dan 23 perunggu dan posisi ketiga Penajam Paser Utara dengan meraih 17 emas, 4 perak dan 1 perunggu.
Plt Ketua Pengprov PRSI Kaltim, Arif Rahman mengatakan, kejurprov ini kesempatan bagi mereka untuk mencari potensi perenang terbaik untuk dipersiapkan mengikuti Festival Aquatik Nasional (FAI) di Surabaya, Jawa Timur pada 16-20 April nanti. “Kami menurunkan talent scouting yang memantau potensi atlet terbaik untuk dikumpulkan dan dipersiapkan ke kejurnas di Surabaya. Kami melihat limit waktu atlet dengan melibatkan tim data base yang ada di Binpres dan komisi teknik PRSI. Segera kami umumkan siapa yang lolos ke kejurnas,” papar Arif.
Nantinya diharapkan dengan kejurprov yang digelar seperti ini bisa memicu daerah-daerah untuk membina atlet renang mereka dan mempersiapkan dengan baik agar muncul ke tingkat daerah dan nasional. “Banyaknya kejuaraan salah satu cara dalam menggali potensi-potensi atlet di Kaltim, jadi daerah harus lebih aktif menggali kemampuan atlet mereka. Diharapkan dengan begitu renang tak kehilangan dan kekurangan atlet berpestasi,” sebutnya.
PRSI Kaltim sendiri terus melakukan persiapan menuju kualifikasi PON tahun depan dimana persaingan bakal ketat. Dominasi atlet dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah sangat kentara sehingga Kaltim bisa ketinggalan kalau tidak mempersiapkan diri dari sekarang.“Dalam sisa waktu yang ada kami harapkan bisa mendapatkan atlet terbaik untuk dibina dalam jangka panjang menuju kualifikasi tahun depan,” tutup Arief. (rgn)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.