Sabtu, 09/06/2018
Sabtu, 09/06/2018
zuhdi yahya
Sabtu, 09/06/2018
zuhdi yahya
SAMARINDA - Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI) tetap mematok target meski dalam ajang Asian Games 2018, Indonesia sama sekali tak masuk dalam persaingan. Setidaknya, target yang dipasang sangat realistis melihat dengan kemampuan atlet.
Meski menjadi tuan rumah, pejudo Indonesia masih sangat sulit bersaing di level benua Asia. Setidaknya, target realistisnya bisa masuk ke zona medali.
Ketua Harian PB PJSI Ahmad Husry kepada media di Samarinda, Rabu, mengatakan bahwa untuk ukuran Asia Tenggara memang timnas judo Indonesia sekarang termasuk tim yang cukup diperhitungkan.Terbukti pada ajang SEA Games 2017 di Malaysia timnas berhasil menyumbangkan dua medai emas, satu perak, dan satu perunggu.
“Pastinya kami akan berusaha maksimal untuk memberikan prestasi yang terbaik bagi bangsa dan negara, namun dalam hitungan kami target realistisnya adalah menembus zona medali, entah berupa perak atau perunggu,” urai Ahmad Husry.
Berdasarkan peta kekuatan judo Asia, menurut Ahmad Husry masih didominasi lima negara Jepang, Mongolia, Usbekiztan, Kazakstan dan Korea.
Sedangkan negara Asia Tenggara, seperti halnya Indonesia memang termasuk yang terlemah di antara wilayah negara Asia lainnya.
Timnas Judo Indonesia untuk Asian Games 2018 saat ini berjumlah 14 atlet. Dari setiap perkembangan latihan, diperkirakan hanya tiga atlet yang diperhitungkan bisa menembus zona medali.
“Tiga atlet yang kita andalkan di antaranya Iksan Apriyadi kelas 73 kg, Horas Manurung kelas 81 kg, dan judoka Putri Ni Kadek Ani Pandini kelas 57 kg,” jelasnya.
Ia menambahkan timnas Judo Indonesia dijadwalkan menjalani “try out” di Jepang dan akan ditangani langsung oleh mantan juara dunia judo empat kali yakni pelatih dari Jepang.
“ Timnas akan bertolak pada 12 Juni 2018 ke Jepang sehingga para atlet akan menjalani Lebaran di Jepang,” tegas Husry. (rgn)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.