SAMARINDA – Ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VI/2018 di Kutai Timur yang digelar Desember mendatang mempertandingkan 52 cabang olahraga dan momen itu dijadikan seleksi seluruh cabang olahraga untuk membentuk tim menuju Pra-PON 2019 tahun depan.

Ketua Umum KONI Kaltim H Zuhdi Yahya, Porprov memang ajang untuk menjaring atlet-atlet terbaik meski masing-masing cabang olahraga memiliki penilaian berbeda satu sama lainnya.

“Seleksi bisa saja berlanjut tidak dari Porprov saja tapi dari ajang lain, yang jelas utamanya ada di Porprov untuk menyeleksi atlet-atlet terbaik di Kaltim, membentuk tim Pra-PON, karena ini penentuan tidaknya berlaga di PON, sehingga harus benar-benar dipersiapkan,” tegasnya.

Saat ini terdata sebanyak 66 atlet Kaltim dan 2 pelatih masuk dalam timnas Indonesia Asian Games 2018 namun belum merupakan data pasti karena belum entry by number dan name, karena seleksi masih berjalan.

 “Itu belum data pasti, tentunya akan ada penurunan atau degradasi lagi, nah kalau misalnya sudah pasti akan langsung kami laporkan ke gubernur untuk diberikan motivasi kepada atlet, seperti pemberian uang saku tambahan bentuk suport dari kami,” sebut Zuhdi.

Atlet yang masuk Asian Games merupakan aset Kaltim dan modal menuju Pra-PON dan PON di Papua, sehingga perlu diberikan perhatian lebih. 

“Akan kami kawal terus mulai dari Porprov, Pra-PON sampai ke PON. Mereka aset daerah dan terpilih karena terbaik di Indonesia meski memang bukan hanya level perorangan tetapi beregu juga ada, untuk itu perlu benar-benar dijaga,” tutup Zuhdi. (rgn)