Senin, 10/07/2017

Gagal Juara, Vettel Terganggu Jump Start

Senin, 10/07/2017

DIINVESTIGASI FIA: Balapan di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, ditandai dengan aksi protes Ferrari kepada tim juara, Mercedes.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Gagal Juara, Vettel Terganggu Jump Start

Senin, 10/07/2017

logo

DIINVESTIGASI FIA: Balapan di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, ditandai dengan aksi protes Ferrari kepada tim juara, Mercedes.

ZELTWEG - Balapan Formula One di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, Minggu (9/7) malam lalu dimenangi Valtterri Bottas, pebalap Mercedes sementara pebalap Ferrari Sebastian Vettel finis kedua dengan selisih 0,658 detik. Start dari posisi kedua, Vettel tidak mampu menyalip Bottas dalam balapan sepanjang 71 putaran.  Vettel unggul 6,012 detik dari Daniel Ricciardo (Red Bull).

Seusai balapan, Vettel langsung melontarkan tuduhannya terkait Bottas kepada timnya. Hal ini langsung direspons FIA dengan melakukan investigasi.  Tayangan ulang video dalam gerak lambat, plus data mobil Bottas yang merekam waktu reaksi Bottas memperlihatkan bahwa pebalap Finlandia itu mengemas 0,201 detik, sedangkan waktu reaksi yang legal 0,2 detik. 

“Aku sedikit terganggu karena dari sudut pandangku dia (Bottas) jump start,” cetus Vettel, yang dilansir Crash. “Aku yakin dia melakukannya. Terlihat jelas dari dalam mobil tapi bukan wewenangku menilai pada akhirnya,” katanya.

“Aku tidak percaya karena aku tidak percaya (telemetri)... kupikir reaksinya sekitar 0,2 detik untuk semuanya dan aku tidak mengira bahwa semua pebalap jauh lebih lambat. Itulah mengapa kurasa Valtteri bukannya jauh lebih cepat dari kami,” imbuh Vettel.

“Aku sangat percaya ketika itu kalau dia jump start tapi aku kira ada alasan untuk percaya bahwa dia tidak melakukannya. Aku tidak bisa membayangkan bahwa reaksi waktunya 0,2 detik karena itu tidak wajar,” sembur juara dunia empat kali itu. Kendati harus puas finis kedua, Vettel tetap di puncak klasemen sementara dengan perolehan 171 poin, unggul 20 poin dari rival terdekatnya Lewis Hamilton.

Terkait kritikan Vettel ini, FIA pun memberikan jawaban. “Sistem jump start menilai apakah sebuah mobil telah bergerak dari jarak yang telah ditentukan sebelumnya (sangat sedikit) antara titik lampu merah terakhir menyala dan titik saat lampu padam,” tulis pernyataan FIA di situs resmi Formula 1.

“Kami mengetahui bahwa perlu beberapa gerakan yang sangat kecil, karena driver terkadang perlu penyesuaian kopling dalam persiapan start. Sistem ini, yang bergantung dengan waktu resmi Formula 1, sudah digunakan selama 20 tahun dan terbukti bisa diandalkan,” tambahnya.

“Bottas tidak melebihi (sangat sedikit) batas ini sebelum start. Sederhananya, dia membuat keputusan yang sangat akurat dan kebetulan, mengantisipasi saat lampu padam dengan penuh perhitungan. Setiap gerakan sebelum lampu padam dalam toleransi yang diizinkan,” sebut FIA.

Bottas sendiri membantah tudingan Vettel.  “Saat mobil bergerak, lampu mulai padam, jadi itu yang utama. Itu adalah salah satu start terbaik saya, cukup berisiko, tapi ada banyak keuntungan di awal dan saya membalap dengan hebat,” ujar Bottas. “Terkadang Anda mendapatkan start bagus, terkadang Anda bereaksi agak terlambat. Itu adalah salah satu reaksi terbaik saya terhadap lampu. Selama itu positif, Anda baik-baik saja,” jelas Bottas. (spc)

Gagal Juara, Vettel Terganggu Jump Start

Senin, 10/07/2017

DIINVESTIGASI FIA: Balapan di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, ditandai dengan aksi protes Ferrari kepada tim juara, Mercedes.

Berita Terkait


Gagal Juara, Vettel Terganggu Jump Start

DIINVESTIGASI FIA: Balapan di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, ditandai dengan aksi protes Ferrari kepada tim juara, Mercedes.

ZELTWEG - Balapan Formula One di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, Minggu (9/7) malam lalu dimenangi Valtterri Bottas, pebalap Mercedes sementara pebalap Ferrari Sebastian Vettel finis kedua dengan selisih 0,658 detik. Start dari posisi kedua, Vettel tidak mampu menyalip Bottas dalam balapan sepanjang 71 putaran.  Vettel unggul 6,012 detik dari Daniel Ricciardo (Red Bull).

Seusai balapan, Vettel langsung melontarkan tuduhannya terkait Bottas kepada timnya. Hal ini langsung direspons FIA dengan melakukan investigasi.  Tayangan ulang video dalam gerak lambat, plus data mobil Bottas yang merekam waktu reaksi Bottas memperlihatkan bahwa pebalap Finlandia itu mengemas 0,201 detik, sedangkan waktu reaksi yang legal 0,2 detik. 

“Aku sedikit terganggu karena dari sudut pandangku dia (Bottas) jump start,” cetus Vettel, yang dilansir Crash. “Aku yakin dia melakukannya. Terlihat jelas dari dalam mobil tapi bukan wewenangku menilai pada akhirnya,” katanya.

“Aku tidak percaya karena aku tidak percaya (telemetri)... kupikir reaksinya sekitar 0,2 detik untuk semuanya dan aku tidak mengira bahwa semua pebalap jauh lebih lambat. Itulah mengapa kurasa Valtteri bukannya jauh lebih cepat dari kami,” imbuh Vettel.

“Aku sangat percaya ketika itu kalau dia jump start tapi aku kira ada alasan untuk percaya bahwa dia tidak melakukannya. Aku tidak bisa membayangkan bahwa reaksi waktunya 0,2 detik karena itu tidak wajar,” sembur juara dunia empat kali itu. Kendati harus puas finis kedua, Vettel tetap di puncak klasemen sementara dengan perolehan 171 poin, unggul 20 poin dari rival terdekatnya Lewis Hamilton.

Terkait kritikan Vettel ini, FIA pun memberikan jawaban. “Sistem jump start menilai apakah sebuah mobil telah bergerak dari jarak yang telah ditentukan sebelumnya (sangat sedikit) antara titik lampu merah terakhir menyala dan titik saat lampu padam,” tulis pernyataan FIA di situs resmi Formula 1.

“Kami mengetahui bahwa perlu beberapa gerakan yang sangat kecil, karena driver terkadang perlu penyesuaian kopling dalam persiapan start. Sistem ini, yang bergantung dengan waktu resmi Formula 1, sudah digunakan selama 20 tahun dan terbukti bisa diandalkan,” tambahnya.

“Bottas tidak melebihi (sangat sedikit) batas ini sebelum start. Sederhananya, dia membuat keputusan yang sangat akurat dan kebetulan, mengantisipasi saat lampu padam dengan penuh perhitungan. Setiap gerakan sebelum lampu padam dalam toleransi yang diizinkan,” sebut FIA.

Bottas sendiri membantah tudingan Vettel.  “Saat mobil bergerak, lampu mulai padam, jadi itu yang utama. Itu adalah salah satu start terbaik saya, cukup berisiko, tapi ada banyak keuntungan di awal dan saya membalap dengan hebat,” ujar Bottas. “Terkadang Anda mendapatkan start bagus, terkadang Anda bereaksi agak terlambat. Itu adalah salah satu reaksi terbaik saya terhadap lampu. Selama itu positif, Anda baik-baik saja,” jelas Bottas. (spc)

 

Berita Terkait

Hindari Hasil Imbang Apalagi Kalah, Borneo FC Siap Revans Hadapi Madura United Besok Malam di Batakan

Manchester United Menang di Old Trafford, Rasmus Hojlund Cetak Gol Lagi Setelah 10 Pertandingan

Borneo FC Yakin Balas Kekalahan dari Madura United di Leg Kedua

Abdul Rahman Agus Pimpin Pabersi Kaltim, KONI Minta Jaga Posisi untuk Tetap jadi Cabang Olahraga Andalan

LeKOP Optimistis Kaltim Bisa Tembus 5 Besar di PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara

Championship Series: Borneo FC Kekuatan Penuh Saat Dijamu Madura United Nanti Malam

Bayer Leverkusen Cetak Sejarah di Bundesliga, Tak Pernah Kalah di Laga Tandang Selama Satu Musim

Arsenal Berharap Tottenham Hotspur Jegal Manchester City dalam Perebutan Gelar Juara Liga Inggris

Menang Telak dan Degradasikan Granada, Real Madrid Lewati Rekor 34 Tahun

Inter Milan Menang Telak Lima Gol Tanpa Balas Lawan Frosinone

Festival Sepak Bola Dini di Mini Soccer Aji Imbut Tenggarong Seberang Bukti Pemerintah Hadir Dalam Pembinaan Olahraga

Trofi Bola Emas Maradona Dilelang Bulan Depan di Paris

Skuat Pabrik Torehkan Sejarah di Eropa, Tak Terkalahkan dalam 49 Laga, Bisa Lewati Catatan 59 Tahun Benfica

Borneo FC di Grup B ASEAN Championship Club, Nabil Husien Sebut jadi Pengalaman Berharga

Asa Masih Ada untuk Indonesia U-23 Hadapi Guinea U-23 Malam Nanti

Singkirkan PSG, Final Liga Champions jadi Penebus Kecewa Borussia Dortmund

Judo Kaltim Bakal Ajukan Try Out ke Korea, Dua Kelas Diyakini Potensi Juara di PON

Dispora Pastikan Festival Sepak Bola Usia Dini di Stadion Aji Imbut Pekan Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.