Kamis, 11/10/2018

Atlet Wushu Paser Menang di One Pride

Kamis, 11/10/2018

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Atlet Wushu Paser Menang di One Pride

Kamis, 11/10/2018

logo

TANA PASER – Masih banyak bakat serta kemampuan muda mudi di Kabupaten Paser untuk mengharumkan daerahnya di kancah Nasional. Seperti yang baru saja dilakukan Nur Khadijah (31), Atlet Wushu Paser yang mampu membuktikan diri menjadi atlet Mix Material Art (MMA) Indonesia, garapan salah satu televisi nasional bertajuk One Pride.

Penampilannya cukup beringas yang mampu mengalahkan lawannya asal Tenggarong, Wulandari, Sabtu (6/10) lalu, cukup menjadi buah bibir warga Paser. Kesuksesannya tersebut jadi ramai perbincangan di kalangan kawula di Paser.

Khadijah yang juga dipercaya sebagai Bendahara KONI Paser itu mengaku dibutuhkan perjuangan yang tidak mudah untuk tampil di ajang One Pride. Ia mengaku melakukan pendaftaran dengan pola online dan datang langsung ke panitia untuk mengikuti audisi.

“Motifasi saya ikut One Pride ini untuk mengenalkan atlet bela diri yang ada di Kabupaten Paser, dan mengenalkan Paser Fighting Camp diajang MMA. Alhamdulilah niat saya terkabul, dengan pertarungan tiga rounde, saya berhasil mengalahkan peringkat 6 peserta One pride asal tenggarong,” ujarnya, saat ditemui di Sekretariat KONI Paser, Kamis (11/10).

Ia mengaku saat bertarung beberapa waktu lalu dalam kondisi yang tidak fit, Namun berkat doa restu serta dukungan yang diberikan masyarakat Paser dan support penuh dari Ketua KONI Paser, ia berhasil mengalahkan petarung asal Tenggarong dengan TKO.

“Mungkin karena pengaruh perjalanan, Jadi kondisi fisik agak menurun, Tapi alhamdulillah semangat yang diberikan teman-teman dan dukungan dari ketua Koni sendiri bisa memberikan saya semangat lagi,” tuturnya.

Menurut Khadijah, ajang one Pride mental dan fisik benar-benar diuji. Tapi dengan berbekal jam terbang sebagai atlet wushu, ia bisa melewati masa-masa kritis sebelum bertanding. 

Untuk menjalani audisi one pride saja, lanjutnya, harus dibarengi dengan latihan eksra, terutama menyesuaikan berat badan dengan nomor yang diikuti. Saat tampil di kelas 52 kilogram, ia harus berjuang menurunkan berat badan dengan waktu yang telah ditetapkan panitia.

“Ya berat badan harus dijaga, karena kalau berat badan melebihi nanti akan di sanksi oleh panitia, selain itu latihan juga menjadi ekstra,” ucapnya.

Khadijah juga mengaku sempat mendapatkan tawaran untuk tampil dengan membawa nama club yang terkenal diluar Paser. Namun tawaran tersebut ditolaknya karena sudah tidak sejalan dengan niatan awalnya.

“Jadi sebelum tampil tampil kemaren sempat ditawari untuk membawa nama club fighting yang sudah terkenal. Tapi karena niatan awal saya untuk mengenalkan nama Paser dan nama Club Fighting di Kabupaten Paser, makanya tawaran tersebut tidak bisa saya terima,” pungkasnya. (dc1217)

Atlet Wushu Paser Menang di One Pride

Kamis, 11/10/2018

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.