Selasa, 27/08/2019

PON XX/2020 di Papua, 10 Cabang Olahraga Dicoret

Selasa, 27/08/2019

Logo PON XX/2020 di Papua

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

PON XX/2020 di Papua, 10 Cabang Olahraga Dicoret

Selasa, 27/08/2019

logo

Logo PON XX/2020 di Papua

KORANKALTIM.COM – Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 yang diselenggarakan di Papua akan mempertandingkan 37 cabang olahraga (cabor). Jumlah itu menyusut dari sebelumnya yang mencapai 47 cabor. 

Penyusutan jumlah cabor disepakati dalam rapat terbatas mengenai persiapan PON yang dipimpin Presiden Jokowi. Dalam rapat yang berlangsung di Kantor Presiden, Jakarta Senin (26/8/2019) kemarin hadir Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dan Gubernur Papua Lukas Enembe selaku Ketua Panitia Besar PON. “Jumlah cabor harus sesuai dengan sport olympic dan sesuai dengan kondisi di Papua, baik infrastruktur maupun venue,” kata Imam yang tidak memerinci apa saja 10 cabor yang dicoret.

Sebelumnya, seusai rapat koordinasi tingkat menteri terkait dengan PON yang dipimpin Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani, di Gedung Kemenko PMK, Jakarta, Imam mengatakan pengurangan cabor merupakan antisipasi jika pada waktu tertentu tidak tersedia akomodasi, fasilitas, dan kemudahan transportasi tuan rumah.

Selain pengurangan jumlah cabor, waktu penyelenggaraan ajang olahraga empat tahunan itu juga bergeser. Semula akan digelar 9-21 September, kemudian menjadi 20 Oktober-2 November. Persoalan pengadaan peralatan perlombaan dan pertandingan menjadi alasan diundurnya pelaksanaan PON.

Sementara itu, Lukas menjelaskan, PON akan digelar di tiga daerah, yakni Kota Jaya¬pura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Mimika. Lukas meyakini penyelenggaraan PON akan berlangsung aman. “Saya yakin akan aman. Kita koordinasi dengan wali kota karena akan diselenggarakan di tiga tempat, saya rasa tidak masalah,” ujar Lukas.

Dalam rapat, Jokowi meminta agar PON dipersiapkan dengan matang. Pembangunan arena kompetisi dan nonkompetisi hingga kesiapan akomodasi bagi atlet dan ofisial yang akan datang ke Papua, kata Jokowi, sangat diperlukan. “Saya minta para menteri terkait, Gubernur Papua juga, untuk terus terjun langsung memantau, mengecek perkembangan dan persiapan di lapangan. Lakukan evaluasi secara berkala tentang masalah dan kemajuan yang sudah dicapai di lapangan,” jelasnya.

Jokowi juga meminta pemda untuk membuat rencana pemanfaatan fasilitas olahraga setelah PON selesai. Jokowi tidak ingin seluruh fasilitas ¬olahraga, seperti stadion sepakbola atau atletik, terbengkalai dan tidak terurus. Diharapkan arena-arena itu nantinya bisa melahirkan banyak atlet unggul dari ‘Bumi Cendrawasih’.

Menanggapi permintaan Jokowi, Pelaksana tugas Kepala Dinas Pemuda dan ¬Olahraga Papua, Alexander KY Kapisa, mengatakan pihaknya berencana akan mengopti¬malkan pemberdayaan masya¬¬rakat Papua agar bisa menjaga dan memanfaatkan arena PON.

“Kami akan menjaga venue ini untuk kepentingan atlet-atlet kami. Semoga dengan adanya PON di tanah kami, bisa memberikan kesejahte¬raan ekonomi bagi masyarakat Papua,” ujar Alex seperti dikutip dari mediaindonesia.com. (*)

PON XX/2020 di Papua, 10 Cabang Olahraga Dicoret

Selasa, 27/08/2019

Logo PON XX/2020 di Papua

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.