Kamis, 30/01/2020

Hak Siar Liga Indonesia Tak Semahal Premier League

Kamis, 30/01/2020

Helmi yahya ( Foto: Ist)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Hak Siar Liga Indonesia Tak Semahal Premier League

Kamis, 30/01/2020

logo

Helmi yahya ( Foto: Ist)

KORANKALTIM.COM, JAKARTA - Pernyataan mantan direktur utama TVRI Helmy Yahya soal harga hak siar Liga Indonesia lebih mahal dibanding Liga Inggris, menuai pro dan kontra. Sejumlah pihak tidak setuju dengan hal yang disebutkan pria berusia 57 tahun tersebut.

Satu di antaranya Reva Dedy Utama, yang merupakan pakar pertelevisian tanah air. Menurutnya, secara head to head per musim, harga penayangan Liga Inggris untuk wilayah Indonesia mencapai US$40 juta (Rp545 miliar) untuk 380 laga. Sedangkan Liga 1 berada di angka US$13 juta (Rp177 miliar) untuk 306 pertandingan.

Selain itu, TVRI bisa mendapatkan harga lebih murah karena tidak langsung membeli semua pertandingan ke operator kompetisi Liga Inggris. Stasiun televisi pertama di tanah air tersebut lewat Mola TV yang merupakan broadcaster resmi Liga Inggris tanah air.

"Hanya satu pertandingan sepekan dan hanya satu rights free to air (FTA). Itu pun bukan laga yang super big match. Mungkin jenis rights-nya sekali tayang alias tidak boleh rerun. Bisa jadi juga dapat harga diskon karena Mola TV mungkin butuh TVRI agar terhindar dari gosip monopoli," kata Reva. "Hal itu suka dipermasalahkan. Padahal, tidak ada kaitannya soal monopoli itu dalam jual beli program TV. Jadi, Liga Inggris hitungannya paling mahal," imbuhnya seperti dibeitakan goal.com.

Reva menjelaskan seandainya dibandingkan dengan harga siar Liga Jerman, pernyataan Helmy benar. Ia mengatakan tayangan Liga Jerman sekitar US$3,5 juta atau setara Rp47 miliar.   Selain itu Reva juga menyebut harga penayangan Piala Dunia 2022 menjadi yang paling mahal. Piala Dunia 2022 mencapai US$80 juta (sekitar Rp1 triliun) untuk 65 laga dengan paket Piala Konfederasi, Piala Dunia U-17, dan Piala Dunia U-20. "Harganya sudah gila. Tidak tahu, apakah ada TV yang sanggup beli. Namun, jangan khawatir, pasti ada yang beli. Setidaknya beli dengan sistem ketengan," sebut Reva.

Sebelumnya, dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) di ruang rapat Komisi I DPR, Helmy membeberkan harga siar Liga Indonesia mencapai lima kali lipat dibanding Liga Inggris. Makanya, ia lebih memilih tayangan tersebut.

"Saya katakan rezeki anak saleh mendapatkan kepercayaan menayangkan Liga Inggris dengan harga yang sangat murah. Saya buka saja, harganya cuma US$3 juta. Sebanyak US$1 juta itu komitmen diambil iklannya. Jadi, kami hanya bayar US$2 juta (Rp27 miliar). Kami hitung-hitung per episode atau per jamnya hanya Rp130 juta," sebut Helmy saat itu. (*)

Hak Siar Liga Indonesia Tak Semahal Premier League

Kamis, 30/01/2020

Helmi yahya ( Foto: Ist)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.