Kamis, 05/10/2017
Kamis, 05/10/2017
PELUANG BERAT: Pegulat muda Kaltim, tak dibebani target tinggi saat mengikuti kejuaraan di Jakarta akhir bulan Oktober ini. (FOTO: NANCY/KK)
Kamis, 05/10/2017
PELUANG BERAT: Pegulat muda Kaltim, tak dibebani target tinggi saat mengikuti kejuaraan di Jakarta akhir bulan Oktober ini. (FOTO: NANCY/KK)
SAMARINDA – Sebagai kiblat kekuatan gulat di Tanah Air, Kaltim tak ketinggalan untuk ambil bagian pada kejurnas gular yang akan berlangsung di Jakarta pada 22-28 Oktober nanti dimana sebanyak 18 pegulat siap untuk bertarung.
Sekum PGSI Kaltim Sumarlani menyatkan saat ini pengprov sudah melaksanakan pemusatan latihan GOR Gulat Jl Jakarta, Loa Bakung. “Yang ikut pemusatan latiha 36 atlet sejak Senin lalu, tetapi kami hanya mengirimkan 18 atlet saja ke kejurnas nanti sesuai dengan nomor yang akan dipertandingkan di Asian Games 2018 mendatang,” ucap Sumarlani.
Soal target, PGSI Kaltim tak mematoknya karena kejurnas tersebut bersifat terbuka yang juga diikuti negara-negara di Asia seperti Iran dan Turkmenistan. Apalagi berdasarkan peta kekuatan Iran negara terkuat untuk Asia, sedangkan negara-negara Asia pecahan Uni Soviet seperti Turkmenistan dan Uzbekistan merupakan negara yang juga kental dengan cabang olahraga banting-membanting ini.
Sebagian pegulat yang diturunkan masih berusia muda, digabung dengan pegulat senior eks PON Jabar seperti M Aliansyah, Eko Rony, Dewi Ulfah, Niko Mustofani dan Desi Rahmawati.
Kejurnas sendiri digelar untuk seleksi atlet dalam pembentukan tim Merah Putih ke Asian Games 2018 mendatang di Jakarta-Palembang. “Makanya kami hanya fokus menambah jam terbang atlet serta menimba ilmu dalam mengasah kemampuan mereka,” sebut Sumarlani.
PGSI Kaltim juga menjadikan ajang ini sasaran antara dan sasaran utama menuju Pra-PON XX 2019 mendatang. “Sasaran kami sebenarnya Pra-PON 2019, makanya kebanyakan yang diturunkan atlet muda. Karena kami ingin adanya regenerasi atlet,” jelasnya. (rgn)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.