BALIKPAPAN - Peng­ungkapan kasus  narkoba di wilayah hukum Polda Kaltim pada 2017 terjadi penurunan, jika dibanding dengan jumlah kasus pada 2016 lalu. 

Tercatat pada 2017 terdapat 2.316 kasus. Sedangkan pada 2016 sebanyak 2.902 kasus. Artinya, ada penurunan 586 kasus atau terjadi penurunan kasus 20 persen. 

Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin menegaskan kendati terjadi penurunan, kepolisian terus memberikan atensi khusus terkait kasus narkoba.

“Ini yang menjadi perhatian kami selama ini. Jumlahnya turun tapi tidak terlalu besar. Di tahun 2017 ini jumlahnya 2.316 kasus, turun sebesar 20 persen dari tahun 2016 yang berjumlah 2.902 kasus. Ini akan tetap menjadi perhatian kami,” sebutnya.

Jika dibandingkan dengan kasus kejahatan lain seperti pencurian kendaraan bermotor (curanmor), pencurian dengan pemberatan (curat), aniaya berat dan pencurian dengan kekerasan (curas), kasus narkoba masih menjadi kasus kejahatan yang dominan. 

“Tahun ini kasus narkoba masih di peringkat pertama dari kasus-kasus kejahatan lainnya. Tentu ini menjadi perhatian kami,” tegas Safaruddin.

Untuk diketahui, kasus narkoba di tahun 2017 merupakan jumlah kasus tertinggi dibanding dengan kasus-kasus lainnya. Setelah kasus narkoba, kasus curanmor menempati peringkat ke dua dengan jumlah 994 kasus. Diikuti kasus curat sebanyak 726 kasus, aniaya berat 427 kasus dan curas sebanyak 115 kasus. (yud)