SAMARINDA – Pergaulan bebas kalangan remaja Samarinda kian memperihatinkan. Tak jarang mereka nekat melakukan perbuatan yang belum sepantasnya mereka lakukan, seperti hubungan layaknya suami istri. Hal itu tentu berimbas buruk pada pendidikannya.

Seperti yang dialami seorang bocah beranjak remaja, MF (15) terancam tidak bisa melanjutkan sekolah. Dia harus berurusan dengan polisi, usai dilaporkan mencabuli seorang perempuan yang juga seusianya.

Parahnya, sang perempuan, saat ini tengah mengandung enam bulan gara-gara hubungan badan itu. Padahal dia juga masih bestatus siswi salah satu SMA di Samarinda. Informasi yang di himpun Koran Kaltim, hubungan pacaran sejoli itu telah berlangsung sejak Mei 2017. 

“Pacarannya sejak Mei, mereka melakukan hubungan layaknya suami istri sebanyak empat kali,” kata Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Utara, Ipda Wawan Gunawan, kemarin. 

MF melakukan persetubuhan dengan Jelita di rumahnya di kawasan Lempake, Samarinda Utara. “Ya, mereka lakukan itu ketika rumah pelaku sedang sepi,” terangnya.

Kasus tersebut kemudian sampai ke proses hukum setelah kekasih MF mengandung, bentuk tubuhnya mulai berubah. Perubahan pada bentuk tubuh itu pun menimbulkan tanya orang tuanya. 

“Korban ini sekarang hamil enam bulan. Karena bentuk tubuhnya mulai berubah, korban kemudian diinterogasi oleh ibunya, dan korban mengaku sedang hamil,” ungkap Wawan.

Tidak terima dengan apa yang kini dialami putri kesayangannya itu, sang ibu melaporkan ke polisi, Minggu (31/12). 

Laporan orang tua membuat MF dibekuk aparat pada Rabu (3/1), dan saat ini dia diamankan di Polsekta Samarinda Utara.  MF dijerat pasal 81 ayat 1 Undang-undang No 35/2014 tentang Perlindungan Anak. (dor)