Kamis, 11/01/2018
Kamis, 11/01/2018
KONDISI dapur rumah Wulandari porak poranda usai ledakan. (FOTO: SARDIMAN/KK)
Kamis, 11/01/2018
KONDISI dapur rumah Wulandari porak poranda usai ledakan. (FOTO: SARDIMAN/KK)
SAMARINDA – Ledakan keras mengagetkan warga Jalan Muso Salim, Gang 8 RT 23, Kelurahan Karang Mumus, Kecamatan Samarinda Kota, Kamis (11/1) sekitar pukul 09.00 WITA.
“Suara ledakannya seperti ledakan bom, sangat keras, di rumah saya di gang sebelah saja kedengaran,” kata salah seorang warga setempat.
Ledakan itu berasal dari dapur bangsalan yang disewa salah seorang warga bernama Wulandari, bersumber dari tabung gas elpiji tiga Kg yang mengalami kebocoran. Gas bocor dari dalam tabung, kemudian mengakibatkan ledakan, dan mengakibatkan Sri Sayuti (33), Sofyan Efendi (40), Erni Sulastri (47) dan seorang bocah bernama M Daffa (5), dan harus menjalani perawatan di rumah sakit, karena terluka bakar.
“Semua korban saat ini di rumah sakit. Katanya mau dioperasi,” kata Rafli (16), anak kandung Sofyan.
Informasi yang dihimpun, ledakan dari kebocoran gas itu bermula ketika Wulandari hendak menganti tabung gas di dapurnya yang sudah habis. Namun, karena takut memasang tabung gas itu, dia kemudian meminta bantuan kepada Sri Sayuti yang berjualan gas di gang tempat tinggalnya.
Nahas. Saat dipasang, tabung gas tersebut bocor, membuat Wulandari panik dan meminta tolong kepada warga lainnya, yakni Sofyan yang bersebelahan bangsalan dengannya. Sofyan datang bersama Erni untuk membantu. Belakangan, tabung itu bocor.
“Saya lagi tidur, dan dengar suara ledakan keras. Pas bangun, saya lihat bapak saya jadi korban,” lanjut Rafli.
Ledakan keras itu, tidak hanya berdampak pada orang-orang yang berada di dapur bangalan kayu tersebut, namun juga bocah bernama Daffa yang kebetulan, sedang melinas di jalan gang lain yang berada di belakang dapur, juga diduga terpental dan mengalami luka di kepala.
Kasus itu kini dalam penyelidikan kepolisian, dengan mengamankan tabung gas yang bocor. (dor)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.