SAMARINDA – Kurang dari 24 jam, polisi menemukan titik terang penyelidikan terduga perampok berpistol yang dilakukan warga Timbau Kutai Kartanegara, Arey Irawan (26), di toko ponsel di kawasan Jalan AW Sjahranie, Senin (19/2) malam lalu. Empat pistol yang dia bawa, dipastikan airsoft gun. Sementara ini, dia belum bisa dimintai keterangan banyak, lantaran babak belur usai diamuk massa.

“Sampai saat ini, pelaku masih dirawat di rumah sakit, mungkin nanti sore (kemarin), pelaku kami jemput dan dibawa ke polsek untuk di periksa,” kata Kapolsekta Samarinda Ulu, Kompol Raden Sigit Satrio Hutomo, di kantornya, Selasa (20/2).

Keterangan diperoleh kepolisian, Arey diduga hendak merampok toko ponsel. Saat itu, di dalam toko, terlihat beberapa karyawan dan pengunjung toko. “Mau beli handphone apa,” kata Sigit menirukan pertanyaan pegawai toko kepada Arey.

Pertanyaan pegawai toko, direspons Arey yang balik bertanya jumlah karyawan di toko ponsel itu. Yang mengejutkan, sambil bertanya, Arey mengeluarkan pistol dari dalam tas yang dia bawa, dan dia todongkan ke pegawai toko.

Bukannya takut, pegawai toko memberi perlawanan. Sekejap, Arey jadi korban amukan pengunjung toko, dan warga di sekitar toko. “Pelaku datang berdua dengan rekannya. Temannya itu melarikan diri saat pelaku ditangkap,” ujar Sigit.

Dari penggeledahan isi tas, ditemukan total 4 pucuk airsoft gun jenis Makarov, Walfher, Glock, dan Revolver. Selain itu, juga terdapat borgol kecil dan pisau lipat. Teman Arey yang kabur, masuk dalam daftar buruan polisi.

Sigit menegaskan, personilnya juga masih mendalami kemungkinan pelaku pernah melakukan kejahatan di tempat lain. “Termasuk motornya akan kami selidiki apakah itu motor curian atau bukan,” tandanya. 

Masih dijelaskan Sigit, saat Arey beraksi, diduga dalam kondisi mabuk uap lem.  “Sebelum melakukan aksinya, pelaku ini ngelem dulu. Itu dia akui saat diinterogasi semalam. Jadi dia kemungkinan dibawah pengaruh lem,” demikian Sigit. (dor)