Kamis, 12/04/2018

Sesal Suardi Datang Belakangan

Kamis, 12/04/2018

TERSANGKA Suardi yang menyesal kemudian hari. (Foto: Cil/kk)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Sesal Suardi Datang Belakangan

Kamis, 12/04/2018

logo

TERSANGKA Suardi yang menyesal kemudian hari. (Foto: Cil/kk)

BONTANG - Suardi (46), warga Tanjung Laut, Bontang, mendekam di penjara gara-gara dia memukuli istrinya berulang kali, menggunakan gagang sapu. Meski menyesal, dia membantah sebagian tuduhan istrinya, Asni (46), seorang PNS guru di Kota Taman.

Cuma penyesalan yang diungkap Suardi, dan tidak menyangka, nasibnya berujung di penjara. Dia sempat bercerita asal mula peristiwa itu. Sepekan sebelum kejadian, anaknya memang pulang larut malam.

“Saya tegur anak saya, istri saya justru marahi saya. Nah sejak itu, selama sepekan, setiap saya pulang kerja, saya tidak pernah disiapin makanan,” kata Suardi, ditemui Koran Kaltim, kemarin.

“Saya menyesal sekali. Saya masih sayang istri, saya tidak niat mukul dia. Itu saya khilaf,” akunya.

Suardi juga menyangkal tuduhan istrinya, kalau dia sudah lama tidak memberinya nafkah. “Saya nggak pernah lihat uang saya. Gaji saya tiap bulan Rp5 juta atau Rp6 juta, langsung ditransfer masuk ke rekening, dan ATM, yang pegang istri saya. Jadi, bohong itu kalau saya dibilang tidak pernah kasih dia uang. Justru saya mau beli rokok, minta dia (Asni) karena pegang uang,” ujar Suardi.

Menurut Suardi, kalau dia jahan sama istrinya, anaknya tidak akan sebesar sekarang hingga duduk di bangku kelas I SMA. “Kira-kira dipercaya kah, kalau saya tidak pernah menafkahi?” sebutnya.

Selama tinggal di penjara, Suardi mengaku tidak pernah dijenguk istri dan anak-anaknya. “Ini baju saya pinjam sama orang di dalam (baju tahanan lain),” ungkapnya.

Lagi-lagi, Suardi membantah, sejatinya sejak berumah tanggal di 2002 lalu, dia tidak pernah memukul istrinya. Hingga akhirnya, peristiwa itu terjadi Jumat (6/4) lalu, dan Suardi masuk bui sehari kemudian, Sabtu (6/4).

“Saya pukul dia hanya pakai dua sapu. Satunya memang sudah patah gagangnya, dan satunya saya patahi, karena saya gemas, melampiaskan amarah saya. Saya patah-patah saya remas-remas gagang sapu itu. Memang benar saya pukul dia, kena paha, kaki dan punggung,” ujarnya.

Suardi menuding, istrinya mendapatkan hasutan dari keluarganya, sehingga tega melaporkan dirinya ke polisi. (cil)

Sesal Suardi Datang Belakangan

Kamis, 12/04/2018

TERSANGKA Suardi yang menyesal kemudian hari. (Foto: Cil/kk)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.