TANJUNG REDEB - Sabtu (6/10/2018) sekitar pukul 07.00 Wita, warga Kecamatan Talisayan, Kabupaten Berau dihebohkan dengan meninggalnya seorang nelayan yang sedang memancing di laut lepas dan disambar petir di atas kapalnya.

Kapolres Berau, AKBP Pramuja Sigit Wahono melalui Kapolsek Talisayan, IPTU Faidal Hamid yang dihubungi KoranKaltim membenarkan kejadian tersebut.

“Nelayan tersebut bernama Yudu (58), yang merupakan warga Kecamatan Talisayan berprofesi sebagai nelayan ditemukan tewas di kapalnya sekitar pukul 07.00 Wita, pagi. Dari hasil visum, Yudu tewas tersambar petir saat tengah mencari ikan di laut,” terang Faisal kepada KoranKaltim.

Faisal juga menjelaskan kronologi kejadian berawal saat korban pergi mencari ikan sekitar pukul 05.00 Wita. Saat berada di tengah laut, rekannya yang saat itu akan pergi ke bagan bertemu dengan korban. “Jadi ada dua saksi mata yang saat itu mau ke bagan, saksi melihat korban sedang mencari ikan. Namun sekitar pukul 07.00 Wita, saat saksi akan kembali ke darat dan melintas dekat perahu korban, korban tidak terlihat di kapalnya. Membuat kedua nelayan lain penasaran, memberanikan diri mendatangi kapalnya dan ternyata Yudu sudah tergeletak di belakang kapalnya dengan tubuh terbakar,” tegasnya.

Saksi pun langsung membawa korban menuju daratan untuk dilarikan ke rumah sakit. Namun, karena kondisi air yang masih surut dan kapal tidak bisa sandar, korban baru bisa dievakuasi ke rumah duka sekitar pukul 12.30 Wita. “Dari keterangan dokter sementara ini, korban meninggal dunia dengan luka sambaran petir di bagian dadanya,” ucapnya. 

Faisal mengimbau agar masyarakat bisa lebih berhati-hati saat beraktivitas dalam kondisi cuaca yang ekstrim. Sebaiknya tidak beraktivitas diluar rumah jika kondisi cuaca sedang buruk.  

“Saya menginginkan agar nelayan bisa melihat cuaca saat akan melaut, karena kemarin itu pada pagi hari sedang terjadi hujan yang begitu deras,” pungkasnya. (ind)