Jumat, 04/01/2019

Tergoda WTS di Kopi Pangku Tenggarong Seberang, Anak Jadi Sasaran Nafsu Setan

Jumat, 04/01/2019

Ilustrasi

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Tergoda WTS di Kopi Pangku Tenggarong Seberang, Anak Jadi Sasaran Nafsu Setan

Jumat, 04/01/2019

logo

Ilustrasi

TENGGARONG - Aksi bejat Sutrisno (61) yang tega menjadikan anak kandungnya sendiri yakni Pi (6) sebagai objek pelampiasan hawa nafsunya ternyata bertolak belakang dengan kehidupan sehari-hari di mata tetangganya di RT 16, Desa Bukit Raya, Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar).

Menurut Hendrik, Sutrisno atau yang akrab disapa Pakde ini sangat baik bahkan tidak pernah sekalipun memarahi atau menyakiti PI. “Pakde itu orangnya baik, sangat sayang sama anaknya itu,” katanya saat ditemui di lokasi kejadian.

Diketahui, sejak 3 bulan lalu Sutrisno dan PI tinggal berdua setelah pisah dengan istrinya, ibu PI, korban. Selama itu, hasrat seksual pelaku tidak tersalurkan dan ditambah pergaulan sehari-harinya dengan wanita tuna susila (WTS) di warung kopi pangku Tenggarong Seberang.

Ini dibuktikan saat pelaku Sutrisno diamankan polisi ketika nongkrong dis salah satu warung kopi pangku. Terlebih sehari-hari pelaku bekerja sebagai penyuplai air ke warung-warung esek-esek berkedok tempat ngopi itu.

“Kami sangat tidak menyangka jika Pakde bisa berbuat sekeji itu sama anaknya. Mereka baru saja tinggal di sini setelah istrinya pergi, sekitar 3 bulan lah,” bebernya saat ditemui sejumlah awak media.

Sejak tinggal di rumah kontrakan tersebut, Hendrik mengaku kerap dititipkan PI oleh pelaku ketika mengantarkan air. “Pakde itu merawat PI, disekolahkan, disuruh mengaji, tidak pernah dimarahi,” tegasnya.

Kapolsek Tenggarong Seberang, IPTU Abdul Rauf didampingi Kanit Reskrim IPDA Hadi Winarno mengatakan, pelaku berhasil diamankan setelah ada laporan dari ibu korban bahwa anaknya telah disetubuhi.

Dalam pemeriksaan, korban PI disetubuhi sebanyak tiga kali periode November-Desember 2018 atau sejak keduanya tinggal serumah. “Korban juga diduga tidak bisa menahan hawa nafsunya karena sering ngumpul di kopi pangku, di sana itu banyak perempuan berpakaian seksi,” jelasnya.

Terpisah, Sutrisno mengaku bersalah telah melakukan aksi bejat tersebut. Ia hanya mengaku khilaf melakukan perbuatan tersebut, aksi bejat itu karena sejak pisah tidak bisa menyalurkan hasrat seksualnya.

Bahkan, ketika menyetubuhi korban, Sutrisno membayangkan istri pertamanya  yang sudah lama meninggal dunia. Korban sendiri merupakan anak dari istri ketiga. “Istri saya pergi, mungkin karena kurang puas (diranjang),” terangnya. (ami)

Tergoda WTS di Kopi Pangku Tenggarong Seberang, Anak Jadi Sasaran Nafsu Setan

Jumat, 04/01/2019

Ilustrasi

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.