Senin, 07/10/2019

Hilang Empat Hari, Ditemukan Terluka, Aktivitis Walhi Sumut Meninggal Dunia

Senin, 07/10/2019

Ilustrasi (Foto: Istockphoto/Sestovic)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Hilang Empat Hari, Ditemukan Terluka, Aktivitis Walhi Sumut Meninggal Dunia

Senin, 07/10/2019

logo

Ilustrasi (Foto: Istockphoto/Sestovic)

KORANKALTIM.COM - Aktivis Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatera Utara, Golfrid Siregar meninggal akibat luka serius di bagian kepala. Golfrid sempat menjalani perawatan intensif sebelum mengembuskan nafas terakhir di RSUP Adam Malik pada Ahad (6/10/2019) kemarin.

Aktivis Walhi Sumatera Utara Roy Lumbangaol menduga Golfrid telah menjadi korban kekerasan dan percobaan pembunuhan. Dia berasumsi demikian karena Golfrid sempat ditemukan terkapar tak sadarkan diri empat hari sebelumnya. "Walhi Sumut melihat bahwa terindikasi korban telah menjadi korban kekerasan dan percobaan pembunuhan karena aktivitas politik korban selama ini sebagai pembela hak asasi manusia khususnya untuk isu lingkungan melalui Walhi Sumatera Utara," ucap Roy melalui keterangan tertulis, Senin (7/10/2019) pagi tadi seperti diwartakan CNNIndonesia.com.

Roy menjelaskan kronologi Golfrid ditemukan terkapar, mendapat perawatan hingga menghembuskan nafas terakhir. Golfrid sempat hilang. Keberadaannya tidak diketahui sejak Rabu lalu (2/10/2019) pukul 17.00 WITA. Mulanya, Golfrid ingin bertemu seseorang di daerah Marendal. Sejak itu, Golfrid tidak bisa dihubungi lagi oleh istrinya.

Keesokan harinya, yakni pukul 01.00 WIB Kamis dini hari (3/10/2019), Golfrid ditemukan terkapar di flyover Simpang Pos, Jalan Jamin Ginting, Medan. Golfrid ditemukan oleh seorang tukang becak. Namun, sudah dalam kondisi tak sadarkan diri.

Setelah itu, Golfrid lantas dibawa ke RS Mitra Sejati. Dia lalu dirujuk ke RSUP Adam Malik karena kepalanya mengalami luka serius dan harus segera dioperasi. "Golfrid Siregar mengalami luka serius di bagian kepala yang menyebabkan tempurung kepala hancur," ucap Roy.

Penanganan medis tidak membuahkan hasil. Golfrid meninggal dunia pada Minggu (6/10) atau setelah tiga hari mendapatkan perawatan intensif. Merujuk dari pernyataan Roy, Kepolisian menyatakan bahwa Golfrid adalah korban kecelakaan lalu lintas. Namun, Roy tidak sependapat. Dia menduga rekannya itu adalah korban tindak kekerasan.

"Walhi Sumut menemukan banyak kejanggalan dari peristiwa yang menimpa almarhum Golfrid. Kepala korban mengalami luka serius seperti dipukul keras dengan senjata tumpul. Selain bagian kepala, bagian tubuhnya tidak mengalami luka yang berarti layaknya orang yang mengalami kecelakaan lalu lintas," tutur Roy. "Barang-barang korban seperti tas, laptop, Dompet dan cincin ikut raib. Sementara sepeda motornya hanya mengalami kerusakan kecil saja," lanjutnya.

Walhi Sumut mendesak Polda Sumatera Utara untuk mengusut tuntas apa yang dialami Golfrid. Menurutnya itu penting demi memberikan rasa aman bagi para pegiat HAM serta masyarakat pada umumnya di Sumatera Utara. "Sangat penting pengungkapan kasus ini transparan dan akuntabel," ucap Roy. (*)

Hilang Empat Hari, Ditemukan Terluka, Aktivitis Walhi Sumut Meninggal Dunia

Senin, 07/10/2019

Ilustrasi (Foto: Istockphoto/Sestovic)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.