Jumat, 20/10/2017
Jumat, 20/10/2017
PRAJURIT TNI melakukan penjinakan bom di Balai Kota, sebagai bagian dari simulasi, Kamis (19/10) kemarin.
Jumat, 20/10/2017
PRAJURIT TNI melakukan penjinakan bom di Balai Kota, sebagai bagian dari simulasi, Kamis (19/10) kemarin.
BALIKPAPAN - Kamis (19/10) pagi kemarin, suasana tenang di kantor Pemkot Balikpapan, terutama ruang Wali Kota yang semula tenang menjadi mencekam, setelah kedatangan sekelompok orang tak dikenal, membawa senjata api laras panjang, menerobos masuk gedung.
Pegawai pun semakin panik, lantaran sekelompok orang tak dikenal itu, meletuskan senapan ke udara. Kelompok peneror, kemudian langsung masuk ruang kerja Wali Kota, menyandera staf dan Wali Kota Rizal Effendi.
Suasana pun semakin panik, lantaran terdengar suara tembakan di luar gedung kantor, dan ledakan di halaman kantor Wali Kota, dalam radius 1 kilometer.
Pegawai berlarian mencari bantuan, hingga akhirnya pasukan khusus TNI tiba, melakukan penyerangan terhadap kelompok teroris bersenjata itu.
Ya, kejadian itu bagian dari skenario yang dilakukan Detasemen Penanggulangan Teror atau Den Gultor dari pasukan 600 Raider Modang Kodam VI Mulawarman. Warga pun sempat mengira ada kejadian besar di kantor Wali Kota.
“Kaget. Saya kira, ada kerusuhan sopir angkot. Terus pakai tembak-tembakan segala. Ternyata simulasi tentara. Alhamdulillah, itu bukan kerusuhan,” kata warga yang tinggal di sekitar Balai Kota.
Penjabat Sementara Kapendam VI Mulawarman Kolonel Infanteri Ketut Gede Wetan kepada wartawan menjelaskan, kegiatan itu, sebagai antisipasi terjadinya tindakan penyerangan teroris.
“Telah terjadi eskalasi di regional kita (Kaltim-Kaltara). Setelah ISIS di Marawi di Filipina, dipukul mundur. Sehingga perlu diantisipasi, terutama para pelarian ISIS,” terang Ketut.
“Penindakan dilakukan berupa raid, atau penyerbuan ke objek yang dikuasai teroris ISIS dan membebaskan tawanan yang disandera,” lanjutnya.
“TNI melatih kesiapsiagaan kesatuan dan uji protap dalam menangani aksi terorisme seperti penyanderaan. Kita libatkan seluruh satuan TNI di Kodam VI Mulawarman dan Yonif Raider 600 Modang, sebagai satuan penyerang,” demikian Ketut. (din)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.