Jumat, 01/12/2017
Jumat, 01/12/2017
KASUS narkoba di Balikpapan ini tergolong memprihatinkan. Dua ibu nyabu sambil menggendong bayinya. (FOTO: YUDI/KK)
Jumat, 01/12/2017
KASUS narkoba di Balikpapan ini tergolong memprihatinkan. Dua ibu nyabu sambil menggendong bayinya. (FOTO: YUDI/KK)
BALIKPAPAN - Dua bayi terpaksa ikut diamankan petugas BNN kota Balikpapan, pascapenggerebekan Rabu (29/11) kemarin, di kawasan Jalan 21 Januari, Balikpapan Barat. Dari penggerebekan itu, 7 orang yang diamankan, 3 diantaranya adalah ibu rumah tangga.
Pengungkapan berawal dari informasi yang diperoleh, adanya aktivitas pesta sabu di Balikpapan Barat. Dari hasil penyelidikan, sekira pukul 16.00 Wita, petugas mengendus lokasi yang dijadikan tempat berpesta sabu. Rumah Welyani (29), warga setempat, digerebek.
Di dalam rumah, ditemukan sejumlah orang lainnya, yakni Nuriyanti, Eva Novitasari, Supriyadi, Maskur, Budi Handoko dan Surya Adinata. Mereka tengah asik mengisap sabu secara bergiliran.
Yang lebih bikin prihatin, ada 2 bayi berusia 6 bulan dan 9 bulan, dalam gendongan orangtua mereka, yang asik mengisap sabu.
Kepala BNNK Balikpapan Kompol Muhammad Daud menuturkan, para pelaku langsung dibawa ke kantor BNNK Balikpapan untuk dilakukan pemeriksaan.
“Ini yang sangat memperihatinkan bahwa narkoba merusak semua lapisan masyarakat. Di lokasi pesta narkoba, ada ibu rumah tangga yang membawa anaknya yang masih balita,” ujar Daud.
Di dalam penggerebekan itu, petugas tidak menemukan barang bukti sabu, melainkan hanya mengamankan alat isap sabu atau bong, beserta korek api yang sudah dimodifikasi. “Tapi setelah kita tes urin, semuanya itu positif. Setelah kita mintai keterangan, mereka mengakui baru selesai pesta sabu,” bebernya.
Kendati tidak ditemukan sabu, Daud menegaskan, berencana akan melakukan rehabilitasi terhadap para pelaku, di pusat rehabilitasi di Samarinda.
Saat dimintai keterangan salah satu pelaku yang merupakan pemilik rumah yang dijadikan lokasi pesta sabu, Welyani mengaku mendapatkan barang haram tersebut dari kakaknya, ED. “Beli Rp150 ribu dapat sepaket,” akunya.
IRT yang biasa disapa Weli ini tidak canggung dirinya menuturkan sudah menjadi pecandu. Dia memilih mengkonsumsi kristal bening untuk bersenang-senang bersama teman-temannya. “Buat senang-senang aja, uangnya dari jualan mamaku,” cetusnya.
Dalam sebulan katanya rutin mengkonsumsi sabu sebanyak empat kali.” Seminggu sekali kita pakai ramai-ramai. Satu paket bisa empat kali isap,”akunya. (yud)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.