Jumat, 29/06/2018
Jumat, 29/06/2018
Jumat, 29/06/2018
TENGGARONG – Persiapan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara untuk memasukkan Bahasa Kutai ke dalam kurikulum muatan lokal di sekolah telah sampai pada tahap rangkaian penyusunan.
Kabid Kebudayaan Disdikbud Kukar, Anjar Asmara mengatakan prosesnya masih terhambat anggaran. Penyusunan kurikulum muatan lokal tersebut harus berkonsultasi dengan kantor bahasa juga mencari pihak ketiga sebagai penyusunannya.
“Karena Bahasa Kutai itu berdiri sendiri, dalam artian tidak gabung dengan mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK). Karena itu, kita harus konsultasi ke Pusat Kurikulum dan Perbukuan,” kata Anjar kepada Koran Kaltim, Jumat (29/6).
Disdikbud Kukar sendiri telah mengumpulkan orang-orang yang akan menyusun bahan kurikulum itu. Pihaknya tinggal menunggu anggaran agar proses perancangan kurikulum muatan lokal itu terus berlanjut.
“Kita inginnya mata pelajaran Bahasa Kutai ini seperti di Madura, Bali, dan daerah lain itu sama, berdiri sendiri. Bahannya kami sudah koordinasi dengan seksi-seksi yang lain, cagar budaya dan penanaman nilai-nilai sudah siap,” imbuhnya.
Tim ahli Bahasa Kutai itu sendiri, lanjut Anjar, sifatnya native atau masyarakat Kutai asli yang nantinya akan bergabung dengan tim Kantor Bahasa.
“Sebenarnya untuk ahli bahasa kutai sendiri secara akademis belum ada, kemungkinan akan ada yang berbeda antara Bahasa Kutai di berbagai kecamatan dan kami sudah petakan, secara garis besar muatan kurikulumnya sama, namun pendekatan dari segi budaya dan bahasa daerah lain akan sedikit berbeda,” demikian Anjar. (rf218)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.