SAMARINDA - Ketua PGRI Kaltim Musyahrim berharap momentum pembukaan penerimaan CPNS untuk guru, menjadi ajang untuk meningkatkan kesejahteraan guru di Kaltim. Bagaimana tidak, saat ini total hampir 45 persen formasi guru masih diisi guru honorer di semua jenjang pendidikan.

"Sebenarnya bukan hanya honorer, yang belum linear khususnya SMK masih banyak. Untuk obyektifnya kami (PGRI Kaltim) kalau sudah tidak ada lagi guru honor, itu baru kami tenang. (Kebutuhan) Kaltim itu sekitar 12 ribu (guru) untuk semua jenjang," ujarnya kepada Koran Kaltim.

Padahal sebelumnya, seperti diketahui Disdik Kaltim hanya mengusulkan 4.000 formasi PNS untuk Guru dan Tenaga Kependidikan.

Melihat itu, PGRI kata Musyahrim tidaklah hilang akal. Jika tujuan akhirnya adalah kesejahteraan guru, demi peningkatan mutu pendidikan, maka tidak perlu harus semua diakomodir menjadi PNS. "Sekarang kan begini, kita tidak hanya bertumpu pada pemerintah pusat saja, karena kita juga punya pemerintah provinsi. Walaupun dia statusnya honor tapi kalau penghasilannya sama dengan yang PNS tidak ada masalah. Diajuga diberikan hak serta kesejahteraan yang sama . Bahkan kalau perlu tidak usah di angkat PNS oleh pusat, tapi diangkat PNS oleh daerah. Mekanismenya seperti apa, nah itu PGRI akan mengajukan rekomendasi," tukasnya.

Selanjutnya, kata dia terkait dengan adanya tes terbuka CPNS, ia berharap ada kebijakan khusus bagi para guru honorer, yang sudah mengabdi selama puluhan tahun.

"Kalaupun harus ikut tes, guru honorer yang sudah mengabdi puluhan tahun ini harapannya bisa di berikan poin khusus, jadi tidak bisa di samakan dengan yang baru lulus," ungkapnya. (rs)